Suara.com - Investor kawakan Robert Kiyosaki, kembali menggemparkan dunia finansial dengan pernyataan kontroversialnya. Dalam sebuah wawancara video, Kiyosaki menyatakan dengan tegas bahwa masa kejayaan uang kertas sudah mendekati akhirnya.
"Semua kekaisaran (uang kertas) akan berakhir. Ini adalah akhir dari kekaisaran Amerika. Ini sangat dahsyat," ujar Kiyosaki sembari mengangkat selembar uang dolar, seperti dikutip GoBankingRates, Jumat (16/5/2025).
Menurut Kiyosaki, berakhirnya dominasi uang tunai menandakan masuknya dunia ke dalam fase ketidakstabilan ekonomi yang ekstrem bahkan bisa memicu konflik global.
Ia mengakui berharap dirinya salah, namun tetap menyerukan agar masyarakat bersiap menghadapi kenyataan pahit ini. Sebagai seseorang yang dikenal berhasil meramalkan kejatuhan Lehman Brothers dan krisis finansial 2008, peringatan Kiyosaki kini menarik perhatian investor global.
Pada tahun 2025 ini, Kiyosaki memperkirakan pasar saham akan mengalami kemunduran tajam yang bisa menyerupai krisis besar tahun 1930-an.
Ia memperingatkan bahwa volatilitas tinggi di pasar adalah sinyal bahwa badai finansial bisa datang kapan saja. Bagi sebagian orang, terutama yang tidak siap secara finansial, dampaknya bisa lebih parah dari yang dibayangkan.
Namun, Kiyosaki tidak hanya membawa pesan pesimisme. Ia juga menawarkan strategi untuk bertahan bahkan tumbuh di tengah krisis. "Mereka yang cerdas secara finansial akan mampu menghadapi badai," katanya.
Emas, Perak, dan Bitcoin, Aset Pilihan Kiyosaki
Kiyosaki sudah lama dikenal sebagai pendukung kuat logam mulia dan aset digital. Ia mulai membeli emas sejak tahun 1972 ketika harga masih USD50 per ons. Pada 2023, ia memprediksi harga emas akan mencapai USD2.100 per ons prediksi yang kini terlampaui jauh, dengan harga emas saat ini menembus USD3.425,60 per ons.
Baca Juga: Harga Emas Antam Meroket Hari Ini Dibanderol Rp1.891.000/Gram
Meskipun harga telah naik signifikan, Kiyosaki tetap menganjurkan pembelian emas. Ia menyebutnya sebagai perlindungan terhadap ketidakpercayaan terhadap sistem keuangan dan kebijakan The Federal Reserve.
"Saya tidak percaya pada The Fed. Emas tidak terpengaruh oleh gejolak ekonomi global," kata dia.
Selain emas, perak juga masuk dalam daftar aset yang disarankan. Ia bahkan menyebut perak sebagai tawaran investasi terbesar saat ini. Perak dinilai sebagai alternatif investasi yang lebih terjangkau, bisa dibeli dalam bentuk fisik maupun melalui instrumen seperti ETF yang melacak harga perak.
Di luar logam mulia, Kiyosaki juga terang-terangan mendukung Bitcoin sebagai bentuk uang masa depan. Dalam berbagai wawancara, ia sering menyebut dolar AS sebagai kertas toilet dan mengkritik sistem pendidikan yang menurutnya hanya mengajarkan bahwa dolar adalah uang, tanpa membahas emas atau aset alternatif.
"Saya memiliki Bitcoin karena itu adalah uang rakyat," tegasnya.
Meski Bitcoin dikenal sangat fluktuatif, Kiyosaki memproyeksikan harga Bitcoin bisa melonjak hingga USD135.000. Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran USD91.394 dengan fluktuasi harian antara USD86.813 hingga USD91.408.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Grab Indonesia 2025: Ketika Platform Digital Menjadi Bantalan Sosial dan Mesin Pertumbuhan Ekonomi
-
Purbaya Ungkap Peluang Gaji PNS Naik Tahun Depan, Ini Bocorannya
-
ESDM Terus Kejar Target Produksi Minyak Tembus 900 Ribu Barel per Hari
-
Harga Cabai Tak Kunjung Turun Masih Rp 70.000 per Kg, Apa Penyebabnya?
-
Pasokan Energi Aman, Pembangkit Listrik Beroperasi Tanpa Kendala Selama Nataru
-
Bahlil Tegaskan Perang Total Lawan Mafia Tambang
-
Petani Soroti Kebijakan Biodiesel Justru Bisa Rusak Ekosistem Kelapa Sawit
-
Dirayu Menperin soal Insentif Mobil Listrik 2026, Ini Jawaban Purbaya
-
Jelang Tahun Baru, Purbaya: Saya Pikir Menkeu Sudah Tenang 31 Desember
-
Sejarah! Produksi Sumur Minyak Rakyat Dibeli Pertamina di Jambi