Suara.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan UN Global Compact Network Indonesia (IGCN) memperkuat kolaborasi strategis untuk mengasah talenta inovator muda. Tujuannya untuk mencetak solusi bisnis yang tidak hanya inovatif, tapi juga berkelanjutan, demi masa depan ekonomi dan lingkungan yang lebih baik.
Kerja sama ini ditandai dengan peluncuran program SDG Innovation Accelerator for Young Professionals (SDGI) 2025 di Jakarta pada Rabu (21/5/2025).
Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R. Hendrian, menyambut antusias kolaborasi yang sudah terjalin sejak setahun terakhir ini.
"Terutama dalam konteks melahirkan inovator-inovator muda. Saya kira ini sesuatu yang sangat baik dan BRIN betul-betul mendukung upaya tersebut," jelas Hendrian. Dukungan penuh dari BRIN menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong ekosistem inovasi yang berpihak pada keberlanjutan.
Program SDGI ini tak main-main. Diikuti oleh 94 profesional muda yang terbagi dalam 24 tim dari 20 perusahaan, inisiatif ini menjadi bukti nyata kolaborasi lintas sektor dalam mengembangkan talenta riset di perusahaan.
Para peserta diajak untuk menghadapi tantangan langsung: mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah keberlanjutan di lini bisnis perusahaan mereka. Dari sana, mereka ditantang untuk mencari solusi inovatif yang tak hanya menyelesaikan masalah, tapi juga memberikan dampak positif berkelanjutan.
Direktur Eksekutif IGCN, Josephine Satyono, menjelaskan bahwa program SDGI akan berjalan selama enam bulan. Target utamanya jelas: melahirkan calon-calor pemimpin bisnis berkelanjutan. Program ini hadir sebagai respons cepat terhadap kebutuhan percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), sekaligus merespons meningkatnya minat generasi muda terhadap isu-isu keberlanjutan.
"Profesional muda membawa perspektif segar dalam menanggapi tantangan keberlanjutan. Program ini menjadi ruang bagi profesional muda untuk mengembangkan kapasitas, sekaligus memperkuat peran mereka dalam menciptakan dampak positif dari operasional bisnis yang dijalankan," ujar Josephine. Ini adalah pengakuan bahwa ide-ide brilian seringkali datang dari mereka yang berani berpikir di luar kotak.
Melalui program SDGI, para profesional muda ini tidak hanya akan diajari cara mengidentifikasi masalah, tetapi juga mengembangkan solusi konkret yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan mereka. Ini penting, agar inovasi yang lahir tidak hanya menjadi ide di atas kertas, melainkan bisa diimplementasikan secara nyata dan memberikan dampak signifikan.
Baca Juga: Brantas Abipraya Perkuat Ekonomi Rakyat Lewat UMK Binaan, Dukung Asta Cita
Dengan dukungan penuh dari pemerintah Indonesia melalui BRIN, Josephine berharap program SDGI dapat menjadi katalisator yang mendorong persiapan pemimpin-pemimpin bisnis masa depan. Pemimpin yang siap menghadapi berbagai tantangan lingkungan dan sosial yang semakin kompleks.
Kolaborasi BRIN dan IGCN ini menegaskan bahwa inovasi bukan hanya tentang teknologi baru, tetapi juga tentang cara berpikir yang bertanggung jawab. Ini adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi pemimpin bisnis yang tidak hanya cakap secara finansial, tetapi juga memiliki kesadaran tinggi akan dampak sosial dan lingkungan. Mereka adalah harapan kita untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan membangun masa depan yang lebih cerah.
BRIN adalah singkatan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, sebuah lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK) di Indonesia yang bertanggung jawab kepada Presiden dalam hal riset, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta inovasi teknologi. BRIN dibentuk untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi nasional.
BRIN bertujuan untuk meningkatkan kualitas riset dan inovasi nasional, serta menghasilkan teknologi yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. BRIN diatur oleh Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021 dan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
-
TikTok Hadirkan Fitur Shared Feed untuk Tingkatkan Interaksi Pengguna
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun, Cabai Turun setelah Berhari-hari Melonjak
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
Terkini
-
Prabowo Bakal Siapkan 6 KEK Baru di 2026
-
5 Daerah Ini Punya UMP Tertinggi Jika Regulasi UMP 2026 Naik 7 Hingga 10 Persen
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
-
Danantara Keliling Jepang Jaring Investor Buat Program Prioritas
-
Usai Kantongi Pendanaan Rp5,5 Triliun dari BCA, EDGE DC Umumkan Rebranding
-
Gen Z Lebih Pilih Tabungan Digital, Ini Alasannya
-
Aksi Jual Asing Warnai IHSG, Duo Saham Milik Keluarga Cendana Ambruk
-
BUMN PTPN III Disegel, Jadi Salah Satu Penyebab Banjir Bandang Sumatra
-
Pemerintah Jadikan KEK Senjata Utama Dongkrak Investasi Nasional
-
Tambang Emas Termasuk Tiga Klaster Pemicu Parahnya Banjir Sumatera Utara