Suara.com - Industri logistik di Indonesia Timur terus dihadapkan pada tantangan geografis yang signifikan, namun berbagai upaya, termasuk yang dilakukan oleh Lion Parcel (PT Lion Express), menunjukkan optimisme dalam memperkuat konektivitas dan pemerataan ekonomi di wilayah tersebut.
Sebagai negara kepulauan dengan ribuan pulau, distribusi barang yang efisien menjadi kunci vital untuk menggerakkan roda perekonomian lokal.
Salah satu wilayah yang paling merasakan tantangan ini adalah Nusa Tenggara Timur (NTT). Dengan lebih dari 1.000 pulau yang tersebar di 20 lebih kabupaten, akses transportasi yang menantang menuntut sistem logistik yang terintegrasi dan andal. Kondisi ini membuat perusahaan logistik seperti Lion Parcel harus berinovasi demi memastikan barang dapat terdistribusi dengan lancar.
"Indonesia adalah negara kepulauan dengan potensi besar di setiap wilayahnya. Kami percaya bahwa distribusi logistik yang merata adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata," ujar LIOLIO, Virtual CEO Lion Parcel, Senin (2/6/2025).
Ia menambahkan bahwa perusahaannya berkomitmen untuk melayani kebutuhan pengiriman di berbagai wilayah, termasuk Indonesia Timur dan kota-kota di NTT yang menghadapi tantangan akses logistik. Salah satu strategi yang diterapkan adalah dengan menggandeng mitra lokal di setiap kota, guna memastikan pengiriman berjalan mulus dan terintegrasi.
Keunggulan Lion Parcel dalam menghadapi tantangan ini terletak pada integrasinya dengan jaringan penerbangan Lion Group.
Dengan dukungan lebih dari 350 armada penerbangan, termasuk pesawat jenis ATR yang mampu menjangkau berbagai area, Lion Parcel dapat mencapai hingga 98% wilayah di Indonesia, termasuk kota-kota di NTT.
Jalur udara menjadi solusi utama untuk menghadirkan kecepatan dan efisiensi pengiriman di tengah kondisi geografis yang sulit.
Jasa pengiriman incoming ke NTT berperan penting dalam mendukung kebutuhan logistik dan memutar roda ekonomi lokal, sementara jasa pengiriman outgoing membuka peluang bagi produk-produk khas NTT untuk menjangkau pasar yang lebih luas di seluruh Indonesia.
Baca Juga: KAI Logistik Distribusikan 13 Jenis Bahan B3 Lewat Jalur Rel
Untuk menjawab kebutuhan ini, Lion Parcel telah menjalin kerja sama dengan ratusan mitra agen yang tersebar di seluruh penjuru NTT, mulai dari Kupang hingga kabupaten seperti Larantuka, dan jumlah ini akan terus bertambah.
"Dengan konektivitas yang semakin baik, diharapkan pertumbuhan ekonomi di wilayah timur Indonesia dapat berjalan lebih optimal, memberikan dampak positif bagi masyarakat dan pelaku usaha lokal," pungkasnya.
Sebelumnya Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza memastikan pembenahan sektor logistik dari segi kebijakan dan regulasi menjadi prioritas.
Hal itu ditekankannya lantaran menjadi salah satu prioritas pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Sektor logistik yang kuat akan turut berperan dalam meningkatkan daya saing industri nasional.
Faisol mengatakan, kendala geografis masih menjadi tantangan utama industri logistik di Indonesia. Menurutnya, itu berpengaruh pada struktur biaya logistik yang ditanggung oleh para pelaku usaha maupun konsumen.
"Karena itu, pemerintah terus mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi, mulai dari jalan tol, pelabuhan, stasiun kereta api, dan bandara untuk mendukung konektivitas, terutama di wilayah Indonesia timur dan daerah 3T," kata Faisol.
Upaya pemerintah ini, lanjutnya, juga harus didukung oleh pelaku industri logistik dengan meningkatkan kapasitas dan menambah jumlah gudang di berbagai daerah.
Dengan demikian, proses distribusi barang dari dalam ke luar negeri serta sebaliknya menjadi lebih cepat, lebih efisien, dan menekan biaya operasional.
"Peningkatan kapasitas ini juga sebenarnya menjadi kunci untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih luas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global
-
Menkeu Purbaya Minta Kepala BGN Jelaskan ke Publik soal Rendahnya Serapan Anggaran MBG
-
7 Pekerja Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport, ESDM Sebut Butuh Waktu 30 Jam