Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen, sebuah proyek infrastruktur krusial yang diharapkan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan konektivitas di wilayah segitiga emas Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang). Menteri PU, Dody Hanggodo, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, menegaskan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan proyek ini.
"Jalan tol ini akan mempercepat mobilitas dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar," kata Dody. Ia menambahkan, "Selain itu, dengan akses yang lebih mudah ke Borobudur dan berbagai destinasi wisata lainnya, kita berharap dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal." Visi ini menunjukkan bahwa pembangunan tol ini tidak hanya berorientasi pada kelancaran lalu lintas, tetapi juga pada dampak ekonomi yang lebih luas, terutama bagi sektor pariwisata dan UMKM di sepanjang jalur tol.
Kementerian Pekerjaan Umum bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah berkomitmen penuh untuk terus mengakselerasi pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen. Direktur Jenderal Bina Marga, Roy Rizali Anwar, menjelaskan bahwa pekerjaan konstruksi tol ini dilaksanakan oleh PT Jasamarga Jogja Bawen selaku BUJT.
Proyek ini memiliki nilai investasi mencapai Rp14,26 triliun, dengan biaya konstruksi sebesar Rp10,65 triliun. Angka ini menunjukkan skala besar proyek dan investasi yang digelontorkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
"Jalan tol ini melintasi dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, serta akan menjadi bagian dari jaringan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Tol Semarang-Solo dengan Tol Solo-Yogyakarta-Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo," terang Roy. Integrasi ini akan semakin memperkuat jaringan transportasi darat di Pulau Jawa, menciptakan koridor ekonomi yang lebih efisien.
Jalan tol Yogyakarta-Bawen memiliki total panjang 75,12 km, yang terbagi menjadi 6 Seksi pembangunan. Progres konstruksi dan pembebasan lahan untuk setiap seksi menunjukkan variasi:
Seksi 1 (JC Sleman – SS Banyurejo): Sepanjang 8,80 km, dengan progres pembebasan lahan mencapai 96,73 persen dan progres konstruksi 77,32 persen. Seksi ini menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Seksi 2 (SS Banyurejo – SS Borobudur): Sepanjang 15,20 km, dengan progres pembebasan lahan 91,60 persen.
Seksi 3 (SS Borobudur – SS Magelang): Sepanjang 8,10 km, dengan progres pembebasan lahan 73,20 persen.
Baca Juga: Jumlah Korban Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen: 3 Orang Tewas, 1 Kritis, 26 Orang Luka-luka
Seksi 4 (SS Magelang – SS Temanggung): Sepanjang 16,65 km, dengan progres pembebasan lahan 36,54 persen. Progres di seksi ini masih membutuhkan percepatan.
Seksi 5 (SS Temanggung – SS Ambarawa): Sepanjang 21,39 km, dengan progres pembebasan lahan 11,25 persen. Seksi ini merupakan yang paling awal dalam tahap pembebasan lahan.
Seksi 6 (SS Ambarawa - JC Bawen): Sepanjang 4,98 km, yang tersambung langsung dengan Tol Semarang-Solo. Seksi ini menunjukkan progres pembebasan lahan 95,8 persen dan progres konstruksi mencapai 61,40 persen.
Roy Rizali Anwar menjelaskan target penyelesaian untuk beberapa ruas yang sudah dalam tahap konstruksi. "Ruas yang sudah dalam tahap konstruksi yaitu Seksi 1 ditargetkan selesai kuartal II tahun 2026 dan Seksi 6 ditargetkan selesai kuartal IV tahun 2025," ujar Roy.
Untuk ruas lainnya, ia menegaskan komitmen untuk mempercepat pembebasan lahannya agar dapat segera memulai konstruksi. "Diharapkan bisa tuntas pada tahun 2027-2028," tambahnya, memberikan gambaran jadwal penyelesaian secara keseluruhan. Target ini menunjukkan upaya serius pemerintah untuk menyelesaikan megaproyek ini dalam waktu yang relatif singkat.
Pentingnya Dukungan Berbagai Pihak
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Wilan Oktavian, menekankan bahwa keberhasilan percepatan pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen tidak lepas dari dukungan seluruh pemangku kepentingan terkait. Ini mencakup tidak hanya lembaga pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah dan perwakilan rakyat.
Berita Terkait
-
Puncak Arus Mudik Terjadi Hari Ini, Polda Jateng Terapkan One Way dari Tol Kalikangkung hingga Bawen
-
Kisah Pilu Korban Kecelakaan Bus Rosalia Indah: Masih Dirawat, Ibrohim Tak Tahu Ibunya Meninggal Pagi Tadi
-
Misteri Kematian Imam Masjid Darul Falah Bekasi, Muncul Gelagat Aneh Sebelum Kecelakaan Bus Rosalia Indah
-
Imam Masjid Darul Falah Bekasi Meninggal dalam Kecelakaan Bus Rosalia Indah, Sosok Panutan Jemaah
-
Sosok Sopir Bus Rosalia Indah yang Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Tol Semarang-Batang
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
5 Opsi Leasing untuk Cicilan Mobil Baru dan Bekas, Bunga Rendah
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
Intip Strategi PIS Kembangkan SDM di Sektor Migas dan Perkapalan