Suara.com - Disney akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK ke sejumlah karyawannya di seluruh dunia. Hal ini berdampak pada pekerja di departemen film, televisi, dan keuangannya. Serta laba yang menurun pada tahun ini.
Raksasa hiburan itu berada di bawah tekanan karena pemirsa beralih dari langganan TV kabel ke platform streaming.
"Seiring dengan transformasi industri kami yang cepat, kami terus mengevaluasi cara-cara untuk mengelola bisnis kami secara efisien sambil mendorong kreativitas dan inovasi mutakhir yang dihargai dan diharapkan konsumen dari Disney," kata seorang juru bicara Disney dilansir dari BBC, Selasa (3/6/2025).
Pemutusan hubungan kerja terbaru ini menyusul PHK besar-besaran yang diumumkan pada tahun 2023. Saat itu sekitar 7.000 pekerja diberhentikan sebagai bagian dari upaya kepala eksekutif Bob Iger untuk menghemat 5,5 miliar dolar AS.
Pemutusan hubungan kerja akan berdampak pada banyak tim termasuk departemen pemasaran untuk unit film dan televisinya.
Pekerja di departemen casting dan pengembangan serta keuangan perusahaan Disney juga akan terpengaruh.
"Kami telah melakukan pendekatan yang cermat untuk meminimalkan jumlah karyawan yang terdampak," kata seorang juru bicara.
Perusahaan juga mengatakan bahwa tidak ada tim yang akan ditutup sepenuhnya. Perusahaan yang berkantor pusat di California ini mempekerjakan 233.000 pekerja, dengan lebih dari 60.000 di antaranya berkantor di luar AS.
Disney memiliki sejumlah perusahaan di industri hiburan termasuk Marvel, Hulu, dan ESPN.
Baca Juga: Daftar 13 Perusahaan Dunia yang PHK Karyawan
Perusahaan tersebut melaporkan laba yang lebih kuat dari yang diharapkan pada bulan Mei, dengan pendapatan keseluruhan sebesar $23,6 miliar untuk tiga bulan pertama tahun ini. Itu adalah peningkatan 7% dari periode yang sama pada tahun 2024.
Dikatakan bahwa pertumbuhan tersebut didorong oleh pelanggan baru layanan streaming Disney+. Perusahaan tersebut telah merilis sejumlah film baru tahun ini termasuk Captain America: Brave New World dan Snow White.
Pembuatan ulang film animasi Snow White yang ikonik tidak tampil sebaik yang diharapkan di bioskop, setelah menghadapi sejumlah ulasan negatif.
Namun, rilis terbaru Disney, Lilo & Stitch, memecahkan rekor box office di AS untuk liburan akhir pekan Memorial Day.
Film animasi tersebut telah melihat penjualan tiket global lebih dari $610 juta sejak dirilis pada bulan Mei, menurut perusahaan data industri Box Office Mojo.
Sementara itu, laba per saham (EPS) Disney untuk tahun fiskal 2025 diproyeksikan sebesar 5,75 dolar AS meningkat 16% dibandingkan tahun fiskal sebelumnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!