Suara.com - PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) atau MedcoEnergi mengumumkan pembagian dividen total sebesar USD 63,29 juta untuk tahun buku 2024.
Pembagian dividen ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Dividen tersebut terdiri dari dividen interim sebesar USD 25,33 juta atau setara dengan Rp 15,75 per saham yang telah dibayarkan kepada pemegang saham pada 1 November 2024, dan dividen final sebesar USD 37,95 atau setara Rp 25 per lembar saham yang dijadwalkan akan dibagikan pada 4 Juli 2025.
Direktur Utama MedcoEnergi, Hilmi Panigoro, mengatakan, pada 2024, MedcoEnergi mencatatkan kinerja operasional dan keuangan yang kuat, melampaui target produksi Minyak & Gas, penjualan Ketenagalistrikan, efisiensi biaya, pemanfaatan modal, dan pengurangan utang.
"Kepercayaan dan dukungan Pemegang Saham memperkuat komitmen kami untuk pertumbuhan berkelanjutan dan penciptaan nilai jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan," ujar Hilmi dalam keterbukaa informasi yang dikutip Rabu (4/6/2025).
Selain menyetujui pembagian dividen, pemegang saham juga menyetujui Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan yang telah diaudit untuk tahun buku 2024, penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi, serta penunjukan auditor keuangan untuk tahun buku 2025.
Untuk diketahui membukukan laba bersih sebesar USD 367 juta sepanjang tahun 2024, meningkat 10,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh kontribusi penuh dari Blok 60 Oman dan pertumbuhan laba dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).
Pendapatan perusahaan naik 7 persen menjadi USD 2,4 miliar, meskipun laba kotor mengalami penurunan 10 persen menjadi USD 933 juta.
Penurunan ini sejalan dengan turunnya produksi minyak dan gas (migas) menjadi 152 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD).
Baca Juga: Bentuk Komitmen pada Pemegang Saham, Unilever Indonesia Bagi Dividen Penuh 99,7%
EBITDA perusahaan meningkat tipis 1 persen menjadi USD 1,3 miliar. Kontribusi dari AMMN juga meningkat signifikan, dengan laba bersih berulang mencapai USD 133 juta.
Kinerja Kuartal I-2025
MedcoEnergi mencatatkan laba bersih pada kuartal I-2025 sebesar USD 18 juta. Raihan laba bersih ini menurun dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
CEO MedcoEnergi, Roberto Lorato mengatakan, penurunan laba bersih tersebut terutama disebabkan oleh rugi bersih dari Amman Mineral Internasional (AMMN) yang sedang menyelesaikan proses commissioning smelter baru.
Meski demikian, MedcoEnergi mencatatkan EBITDA sebesar USD 332 juta. Angka ini meningkat dibandingkan kuartal keempat 2024, yang menunjukkan efektivitas pengelolaan biaya yang proaktif meskipun adanya penurunan musiman pada permintaan gas.
"Hasil ini mencerminkan kekuatan fundamental dan kinerja operasional Perseroan," ujar Roberto seperti dikutip dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (2/6/2025).
Adapun, Harga rata-rata realisasi minyak mencapai USD 72 per barel, relatif stabil dibandingkan kuartal keempat 2024. Harga gas juga tetap stabil di level USD 7/mmbtu.
Sedangkan, belanja modal atau capital expemditure (capex) selama periode ini mencapai USD 89 juta. Investasi ini difokuskan pada kegiatan pengeboran di Blok 60 Oman, pengembangan wilayah kerja di South Natuna Sea Block B dan Blok Corridor.
Selain itu, untuk membiayai penyelesaian proyek energi terbarukan seperti Geotermal Ijen Fase 1 dan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bali Timur melalui Medco Power.
Likuiditas perusahaan tetap terjaga kuat dengan kas dan setara kas sebesar USD 876 juta pada akhir kuartal. Sementara itu, utang bersih tercatat sebesar USD 2,1 miliar, dengan rasio utang bersih terhadap EBITDA membaik menjadi 1,7x dari sebelumnya 1,8x pada akhir 2024.
Pada awal Mei, MedcoEnergi juga menerbitkan Surat Utang Senior bertenor lima tahun senilai USD 400 juta. Selain itu, perusahaan menyelesaikan pembelian kembali obligasi di pasar terbuka senilai USD 519 juta.
MedcoEnergi juga melaksanakan program pembelian kembali saham (buyback) yang didanai dari kas internal, dengan total 380 juta saham telah dibeli kembali hingga saat ini.
Sementara, produksi minyak dan gas selama kuartal ini mencapai 143 mboepd. Angka ini mencerminkan penurunan musiman pada permintaan gas serta adanya kegiatan pemeliharaan terjadwal di Lapangan Senoro. Biaya produksi kas per unit tercatat sebesar USD 8,4/boe.
Di South Natuna Sea Block B, dua lapangan baru yakni Terubuk dan Forel telah mulai berproduksi dan secara resmi diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia. Kedua lapangan tersebut ditargetkan memproduksi hingga 20.000 barel minyak per hari (BOPD) dan 60 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).
Berita Terkait
-
Trans Marine Bagi-bagi Dividen Rp280 Miliar
-
Bagi Dividen, AALI Siapkan Rp 515,8 Miliar atau Setara Rp 268 per Lembar Saham
-
Garudafood (GOOD) Tebar Dividen Rp350 Miliar ke Pemegang Saham
-
Hari Ini, Pemegang Saham BBRI Panen Dividen Final Senilai Rp31,4 Triliun
-
Ada Kabar Baik dari BRI Hari Ini, Singgung Rp31,40 Triliun
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
Terkini
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global
-
Menkeu Purbaya Minta Kepala BGN Jelaskan ke Publik soal Rendahnya Serapan Anggaran MBG
-
7 Pekerja Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport, ESDM Sebut Butuh Waktu 30 Jam
-
Setelah Jeblok, IHSG Akhirnya Bangkit Setelah Kekhawatiran Menkeu Baru Mereda