Suara.com - Perusahaan energi asal Malaysia Petroliam Nasional atau Petronas bersiap memangkas sekitar 10 persen tenaga kerjanya.
Langkah tersebut dilakukan dalam upaya restrukturisasi agar bisa menghemat anggarannya tahun ini.
Kepala Eksekutif Petronas Tengku Muhammad Taufik mengatakan keputusan pemutusan hubungan kerja (PHK) perlu 'menyesuaikan' tenaga kerjanya untuk memastikan kelangsungan hidup perusahaan dalam beberapa dekade mendatang.
Petronas memiliki hampir 50 ribu karyawan. Adapun sekitar 5 ribu karyawannya bakal terkena PHK.
"Ini adalah bagian dari restrukturisasi organisasi yang perlu dilakukan agar perusahaan tetap adaptif dan berdaya tahan dalam menghadapi dinamika pasar energi global yang terus berubah,"katanya.
Bloomberg sebelumnya melaporkan, pada hari Selasa, Petronas sedang mempertimbangkan penjualan perusahaan Kanada-nya, yang sebelumnya dikenal sebagai Progress Energy Resources Corp. Namun, hal itu dibantah langsung Petronas.
"Kanada sangat penting bagi ambisi kami untuk mempertahankan posisi kami di sektor gas alam cair," kata Tengku Taufik.
Tidak hanya itu, anjloknya harga minyak—ditambah dengan menurunnya produksi dari kilang-kilang tua—akan menjadi tantangan bagi Pemerintah Malaysia, yang memperoleh 10 persen pendapatannya dari Petroliam Nasional Bhd, nama lengkap perusahaan tersebut, pada 2024.
Produsen energi ini tidak hanya menjadi tulang punggung sektor energi negara, tetapi juga berperan penting dalam mendanai infrastruktur, pendidikan, dan program sosial melalui dividen dan pajak.
Baca Juga: Daya Beli Menurun, Awas Gelombang PHK Makin Tinggi
Taufik mengungkap bahwa Petronas menetapkan anggaran berdasarkan harga minyak Brent sekitar 75 dolar AS hingga 80 dolar ASper barel.
Patokan global saat ini diperdagangkan mendekati 65 dolar AS atau turun sekitar 13 persen tahun ini karena ketegangan perdagangan mengancam pertumbuhan global dan OPEC+ memulihkan produksi.
Laba bersih Petronas turun 32 persen pada tahun 2024, setelah merosot sebesar 21 persen pada tahun 2023.
Sebelumnya, ancang-ancang untuk melakukan PHK terhadap ribuan pegawainya pernah diumumkan Petronas beberapa Waktu lalu.
Tengku Muhammad Taufik Tengku Aziz mengatakan bahwa Petronas membutuhkan perampingan organisasi untuk menjamin masa depan raksasa migas asal Malaysia itu.
"Alasan untuk melakukan ini adalah untuk memastikan kelangsungan hidup Petronas dalam beberapa dekade mendatang," katanya kepada media local seperti dilansir OilPrice pada Kamis 13 Februari 2025.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Merak Macet, Menhub: Itu Gara-gara Gelombang Tinggi, Harap Dipahami
-
Resi Gudang Jadi Senjata Putus Praktik Ijon, Petani Dinilai Bisa Naik Kelas
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
Target Harga Saham BBRI Jelang Akhir Tahun, Bagaimana Analisisnya?
-
Menkeu Purbaya Balas Ramalan Bank Dunia
-
Melihat Potensi Cuan Industri Ergonomi di Tengah Tren Kerja Hybrid Indonesia
-
Harga Pangan Kompak Turun, Cabai hingga Beras Sama-Sama Terkoreksi
-
Cara Gabung NPWP Suami-Istri di Coretax, Panduan Lengkap dan Mudah
-
Jelang Pergantian Tahun, Sektor ESDM Catatkan PNBP sebesar Rp228 Triliun
-
Laba Melejit 22 Persen, MBMA Makin Perkasa di Bisnis Nikel Terintegrasi