Woori Saudara Bank terseret kasus penipuan atau fraud kredit melibatkan perusahaan ekspor lokal dengan nilai kredit 78,5 juta dolar As atau Rp 1,28 triliun.
Adapun, Woori Bank segera mengirim pejabat dari grup globalnya ke Indonesia untuk menilai insiden tersebut dan mengambil tindakan seperti mengamankan utang untuk meminimalkan kerugian.
Perusahaan yang dimaksud dilaporkan mengomunikasikan kepada bank tersebut niat tegasnya untuk membayar kembali, dengan menyajikan sumber daya dan jadwal pembayaran kembali.
Seorang perwakilan dari Woori Bank menyatakan, "Kami akan bekerja sama erat dengan pihak berwenang setempat untuk menanggapi dengan cara yang sesuai dengan hukum," tandasnya.
Sebagai informasi, PT Bank Woori SaudaraIndonesia 1906 Tbk atau Bank Woori Saudara membukukan laba bersih Rp 516,13 miliar sepanjang 2024.
Raihan laba ini menyusut 26,04 persen secara tahunan atau year on year (yoy) ketimbang tahun sebelumnya yang sebesar Rp 697,86 triliun.
Mengutip laporan keuangan perseroan, Senin, 3 Maret 2025, jika dilihat dari kinerja sejumlah pos keuangan bank yang dipimin oleh Kim Eungchul sebagai presiden direktur ini, cukup positif di sepanjang 2024.
Dari mesin intermediasi, misalnya, Bank Woori Saudara berhasil menyalurkan kredit Rp 46,88 triliun per Desember 2024.
Realisasi kredit ini tumbuh 6,56 persen yoy ketimbang tahun lalu di periode yang sama sebesar Rp 43,99 triliun.
Baca Juga: Kasus Fraud Senilai Rp 1,28 Triliun, OJK Panggil Bank Woori Saudara Indonesia
Penyaluran kredit tersebut diimbangi dengan kualitas kredit. Ini tercermin dari rasio non performing loan (NPL) groos dan NPL net yang masing-masing berada di level 1,54 persen dan 1,85 persen per Desember 2024.
Rasio NPL ini masih di bawah threshold yang ditentukan regulator, yakni 5 persen.
Pertumbuhan kredit ikut mendongkrak pedapatan bunga bersih perseroan. Tercatat, pendapatan bunga bersih per Desember 2024 sebesar Rp 1,77 triliun, atau tumbuh 6,10 persen.
Meski kinerja kredit dan pendapatan bunga bersih tumbuh, ternyata tak mampu mendongkrak raihan laba bersih perseroan sepanjang 2024.
Penurunan laba bersih Bank Woori Saudara salah satunya disebabkan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang membengkak dari 77,44 persen pada 2023 menjadi 84,97 persen di 2024. Ini menandakan bahwa perseroan kurang efisien dalam operasionalnya.
Berita Terkait
-
Gawat! OJK Temukan 4.344 Pinjol Ilegal Masih Beredar di Indonesia, Anda Bisa Jadi Korban Berikutnya
-
Persib Bandung Mau IPO, OJK Belum Terima Laporan
-
Pegadaian dan OJK Dukung Lahirnya 100.000 "Sultan Muda" Lewat Youngpreneur Summit 2025
-
Daftar Pinjaman Online dengan Bunga Rendah, Aman dan Resmi OJK
-
Cara Cek NIK KTP Terdaftar Pinjol atau Tidak
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Harga Emas Melejit di 2026, Masih Relevan untuk Investasi?
-
Asuransi Sinar Mas Bayarkan Klaim Kendaraan Rp1,07 Miliar Korban Banjir Sumut
-
SMGR Raih Skor 94,79 dari Keterbukaan Informasi
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian NRB Lewat Sinergi Pusat dan Daerah
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis