Suara.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan survei eceran pada Mei 2025. Tercatat kontraksi secara bulanan maupun tahunan yang masing-masing sebesar 5,1% dan 0,3%.
Direktur Eksekutif Komunikasi Ramdan Denny mengatakan penurunan tersebut terjadi usai pada Maret 2025 mampu tumbuh hingga 5,5 persen bulanan (month to month/MtM). Lalu 13,6 persen secara tahunan (year on year/YoY).
"Secara bulanan, penjualan eceran pada April 2025 terkontraksi sebesar 5,1% (mtm), dipengaruhi oleh penurunan mayoritas kelompok barang seiring dengan normalisasi permintaan masyarakat pasca-periode Ramadan dan HBKN Idulfitri," ujar Ramdan Denny dalam siaran pers yang diterima, Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Lanjutnya pada April 2025, IPR tercatat sebesar 235,5, relatif stabil dibandingkan dengan IPR periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 236,3. Terutama didukung oleh tetap tumbuhnya Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, serta Barang Budaya dan Rekreasi.
Dari sisi harga, tekanan inflasi tiga dan enam bulan yang akan datang, yaitu pada Juli dan Oktober 2025 diprakirakan menurun. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Juli dan Oktober 2025 yang masing-masing tercatat sebesar 141,9 dan 144,5, lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 146,4 dan 153,1.
Sementara itu, Indeks Penjualan Riil (IPR) Mei 2025 diprakirakan tumbuh sebesar 2,6 persen ( yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, sehingga mencapai level 234,0.
Peningkatan kinerja penjualan tersebut didorong oleh Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, Makanan, Minuman, dan Tembakau, dan Subkelompok Sandang.
Secara bulanan, penjualan eceran pada Mei 2025 diprakirakan mencatat kontraksi sebesar 0,6% (mtm), tidak sedalam kontraksi pada bulan sebelumnya.
Beberapa kelompok yang mengalami peningkatan penjualan adalah Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya dan Barang Budaya dan Rekreasi, sejalan dengan peningkatan permintaan pada periode libur dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Waisak dan Kenaikan Yesus Kristus.
Baca Juga: Harga Beras Meroket, Pemerintah Mau Sebar Bansos
Sebelumnya, Survei Konsumen Bank Indonesia pada Mei 2025 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi terjaga. Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2025 yang tetap berada pada level optimis (indeks >100) sebesar 117,5.
Namun, lebih rendah dari IKK pada bulan sebelumnya sebesar 121,7. Direktur Eksekutif Komunikasi BI Ramdan Denny mengatakan keyakinan konsumen pada Mei 2025 ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tetap berada pada level optimis.
"IKE dan IEK masing-masing tercatat sebesar 106,0 dan 129,0, meski lebih rendah dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 113,7 dan 129,8," tulisnya.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, keyakinan konsumen pada Mei 2025 tetap optimis untuk seluruh kelompok, dengan IKK tertinggi tercatat pada responden pengeluaran >Rp5 juta (120,5) diikuti oleh Rp 4,1-5 juta (117,7).
Namun perkembangan optimisme tersebut menurun dibandingkan kondisi bulan sebelumnya untuk seluruh kelompok pengeluaran. Berdasarkan kelompok usia, IKK juga tetap di level optimis pada seluruh kelompok usia, dengan IKK tertinggi tercatat pada responden usia 20-30 tahun (124,8), 31-40 tahun (117,7), dan 41-50 tahun (116,7).
Sedangkan, kelompok usia >60 tahun sedikit mengalami peningkatan optimisme dibandingkan periode sebelumnya, sementara kelompok usia lainnya mengalami penurunan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Tutup Tahun, 7 Bank RI Tumbang
-
Purbaya Pakai Uang Korupsi Sitaan Kejagung Rp 6,6 Triliun buat Tambal Defisit APBN