Suara.com - Perusahaan pinjaman daring (pindar), PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) mencatatkan total pinjaman yang digelontorkan sebanyak Rp 77,02 triliun sepanjang 2024. Capaian itu alami kenaikan 29,14 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama Easycash, Nucky Poedjiardjo, menjelaskan bahwa tahun 2024 menjadi momen penting bagi industri untuk memperkuat daya tahan, meningkatkan tata kelola, serta membangun fondasi jangka panjang.
"Easycash menyambut positif arah regulasi baru yang mendorong penguatan tata kelola dan industri yang lebih sehat. Meski ada berbagai penyesuaian, kami bersyukur bisa menjaga performa dengan tetap menyediakan layanan keuangan digital yang cepat, aman, dan andal bagi masyarakat," ujar Nucky dalam paparan publik yang dikutip, Selasa (17/6/2025).
Dalam laporan keuangan yang dipaparkan pada RUPST, Easycash membukukan laba bersih sebesar Rp 13,97 miliar, naik 22 persen dari laba tahun sebelumnya yang tercatat Rp11,39 miliar.
Pertumbuhan laba ini ditopang oleh strategi promosi yang lebih efektif, penguatan visibilitas merek melalui kampanye digital yang terukur, serta pengendalian biaya pemasaran yang signifikan, yaitu sebesar Rp 94,11 miliar.
Di sisi lain, perusahaan tetap mengalokasikan investasi untuk memperkuat infrastruktur dan meningkatkan mutu layanan, terlihat dari kenaikan biaya operasional. Investasi ini menjadi bagian dari komitmen Easycash untuk menjamin pertumbuhan berkelanjutan dan kepuasan pengguna.
Easycash juga terus mengadaptasi teknologi, khususnya penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan machine learning yang memperkuat presisi manajemen risiko dan memperbaiki pengalaman pengguna.
Selain itu, Easycash terus menjunjung tinggi tata kelola yang baik, kepatuhan terhadap regulasi, serta kerja sama dengan mitra strategis dan para pemangku kepentingan sebagai pilar penting dalam menjaga kinerja yang sehat dan berkelanjutan.
"Kami menjadikan kepatuhan sebagai prioritas utama di setiap lini operasional, termasuk dalam pelaksanaan ketentuan POJK Nomor 40 Tahun 2024. Ini adalah bentuk nyata komitmen kami dalam membangun tata kelola yang baik sekaligus menumbuhkan bisnis secara berkelanjutan," kata Nucky.
Baca Juga: Kantongi Laba Rp 49,5 T, Pertamina Dituntut Genjot Inovasi Demi Transisi Energi
Sebagai upaya memperkuat tata kelola perusahaan, RUPST Easycash menyetujui pengangkatan Nadjib Riphat Kesoema sebagai Komisaris Independen dan Harza Sandityo sebagai Direktur, yang akan menjabat efektif setelah lolos uji kelayakan dan kepatutan dari OJK. Kehadiran keduanya diharapkan memperkuat sinergi antara pengalaman diplomatik dan pemerintahan dengan keahlian teknologi serta manajerial.
Nadjib Riphat Kesoema merupakan diplomat senior dengan pengalaman lebih dari tiga dekade di berbagai posisi penting, baik di dalam maupun luar negeri. Ia pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu (2012–2017), serta untuk Uni Eropa, Belgia, dan Luksemburg (2006–2010).
Nadjib juga pernah menjabat sebagai Deputi Menko Polhukam bidang Politik dan Hubungan Luar Negeri. Pengalamannya diyakini akan memperkuat fungsi pengawasan dan kebijakan strategis di Easycash.
Sementara itu, Harza Sandityo adalah profesional dengan latar belakang hukum dan pengalaman lebih dari 17 tahun di industri keuangan dan perbankan, termasuk sebagai pendiri dan direktur utama di salah satu perusahaan teknologi keuangan terkemuka di Indonesia.
Ia dipandang mampu memberikan perspektif menyeluruh untuk memastikan Easycash tetap adaptif menghadapi dinamika industri dan menjaga tata kelola yang integritas serta berorientasi pada keberlanjutan.
Nucky juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pemangku kepentingan atas dukungan terhadap pertumbuhan Easycash.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada OJK atas penguatan landasan regulasi industri, kepada mitra strategis yang terus mendukung ekosistem yang sehat, dan kepada para pengguna Easycash yang terus memberikan kepercayaan. Ke depan, kami siap berkontribusi lebih luas dalam membangun industri pindar yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia," pungkas Nucky.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya