Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat pada perdagangan hari ini, Rabu, 18 Juni 2025.
Proyeksi ini seiring kombinasi berbagai sentimen global dan domestik, mulai dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah, data ekonomi dari Amerika Serikat dan Eropa, serta keputusan suku bunga dari Bank Indonesia menjadi faktor utama yang memengaruhi arah indeks.
Tim Retail Research dari CGS International Sekuritas Indonesia menjelaskan, melemahnya indeks di bursa Wall Street seiring meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah diperkirakan menjadi sentimen negatif yang membayangi pasar keuangan global.
Namun, CGS menyoroti bahwa kenaikan harga beberapa komoditas seperti minyak mentah, emas, dan batubara berpotensi memberikan dorongan positif terhadap IHSG.
"IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 7.115/7.075 dan resistance 7.195/7.240," tulis CGS International Sekuritas Indonesia dalam riset hariannya, Rabu, (18/6/2025).
Sementara, Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, mengatakan penguatan IHSG pada penutupan perdagangan Selasa (17/6), yang tercatat naik 0,54 perse ke level 7.155, didorong oleh sentimen positif dari sektor domestik.
Terutama kerja sama strategis antara Danantara, Indonesia Investment Authority (INA), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) untuk membangun pabrik klor-alkali diklorida. Selain itu, komitmen Danantara untuk mendukung pembiayaan Program 3 Juta Rumah dengan dana sebesar Rp130 triliun menjadi katalis tambahan bagi pasar.
"Dukungan pembiayaan ini akan melibatkan lima bank besar nasional, yakni BMRI, BBRI, BBNI, BBTN, dan BRIS, yang telah menyatakan kesiapan mendukung program tersebut," kata Ratna.
Ia menambahkan, secara teknikal, IHSG saat ini berada dalam posisi menguntungkan karena indikator Stochastic RSI sudah berada di area oversold dan indeks berhasil bertahan di atas level MA200.
Baca Juga: IHSG Hijau di Awal Sesi, Analis Waspada Koreksi Lanjutan
Namun, Ratna mengingatkan, perkembangan isu geopolitik global masih menjadi faktor risiko utama dalam jangka pendek.
"Oleh karena itu, IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dalam kisaran support 7.100 dan resistance 7.200, dengan pivot pada level 7.150," beber Ratna.
Pasar Global Tertekan
Dari pasar global, indeks utama Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (17/6) akibat meningkatnya intensitas konflik Iran-Israel. Laporan yang menyebutkan bahwa Amerika Serikat tengah mempertimbangkan keterlibatan militer langsung terhadap Iran menambah kekhawatiran pelaku pasar.
Selain itu, data penjualan ritel (Retail Sales) Amerika Serikat pada Mei 2025 menunjukkan penurunan 0,9 persen secara bulanan (MoM), lebih dalam dari kontraksi 0,1 persen pada April, serta di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksikan penurunan 0,7 persen.
Penurunan tersebut merupakan yang terbesar dalam empat bulan terakhir dan disinyalir sebagai dampak dari tarif impor yang meningkat, yang pada akhirnya memperburuk outlook konsumsi di negeri Paman Sam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Kasus Fraud Maybank, OJK: Ini Masalah Serius!
 - 
            
              Telkom Indonesia Bersinergi dengan Kampus Mendorong Transformasi Digital Berbasis AI
 - 
            
              BLT Kesra Rp900 Ribu Mulai Cair! Cek Status Penerima dan Solusi Jika Dana Belum Diterima
 - 
            
              Trump-Xi Jinping 'Damai', Mendadak AS Malah Blokir Chip Nvidia ke China
 - 
            
              Bos Bank Indonesia : Ruang Penurunan Suku Bunga Masih Terbuka
 - 
            
              Harga Emas Antam Mulai Naik Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.286.000 per Gram
 - 
            
              Rupiah Rontok Lawan Dolar Amerika, Tembus Rp 16.738
 - 
            
              IHSG Lanjutkan Reli Penguatan di Awal Sesi, Cek Saham yang Cuan
 - 
            
              Daftar 24 Perusahaan yang Bakal Garap Proyek Waste to Energy, Mayoritas dari China
 - 
            
              Emiten Tambang ARCI Berbalik Untung di Kuartal III-2025, Raup Laba Bersih USD 71 Juta