Suara.com - Siapa sangka, area yang dulunya diisi bisingnya mesin pesawat dan hiruk pikuk bandara internasional pertama di Indonesia, kini telah bangkit sebagai pusat ekonomi dan hunian paling strategis di Jakarta.
Kawasan Kemayoran, yang dulu dikenal sebagai Bandara Internasional Kemayoran, kini menjelma menjadi pusat ekonomi dan investasi di Jakarta.
Sebagai Badan Layanan Umum (BLU) yang mengelola aset negara seluas lebih dari 450 hektare, PPK Kemayoran mencoba membawa kawasan ini menjadi pusat pertumbuhan baru.
Direktur Utama PPK Kemayoran, Teddy Robinson, menegaskan komitmennya untuk terus menjadikan Kemayoran sebagai magnet investasi dengan ekosistem yang mendukung pertumbuhan berbagai sektor.
"Dengan fasilitas yang lengkap dan lokasi yang strategis, Kemayoran kini menjadi pilihan utama bagi pelaku usaha, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk mengembangkan bisnis mereka," ujar Teddy pada Kamis (19/6/2025).
Tak heran jika kini Kemayoran menjadi sentra pertumbuhan baru di Jakarta. Kawasan ini tidak hanya menawarkan lahan potensial dan fasilitas lengkap, tetapi juga menjadi magnet bagi investor nasional maupun internasional. Ini terbukti dengan maraknya pengembangan bisnis properti, bisnis jasa, perdagangan, hingga pelaksanaan pusat pameran berskala besar di Kemayoran.
Transformasi nyata Kemayoran tidak hanya terasa dari sisi ekonomi. PPK Kemayoran juga menghadirkan perubahan yang lebih dekat dengan masyarakat, fokus pada lingkungan hidup dan kenyamanan kawasan. Program-program seperti Kemayoran Terang hadir untuk memastikan jalan-jalan utama memiliki pencahayaan yang memadai dan aman bagi warga dan pengunjung.
Di sisi lain, pengamanan kawasan 24 jam dengan dukungan kamera pengawas dioptimalkan untuk memberikan rasa aman yang maksimal.
Tak berhenti di situ, PPK Kemayoran juga secara konsisten mengedepankan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Upaya mewujudkan kawasan yang hijau dan bersih dilakukan melalui program swakelola kebersihan dan penghijauan yang menjaga kenyamanan serta estetika lingkungan secara menyeluruh.
Baca Juga: Ekonomi Kuartal I Melambat, Tapi Permintaan Proteksi Finansial Tumbuh Lewat Inovasi Asuransi
"Komitmen ini diperkuat dengan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Hutan Kota atau Utan Kemayoran, sebagai langkah konkret mendukung pengelolaan air limbah yang ramah lingkungan," lanjut Teddy.
"Melalui pendekatan yang holistik, Kemayoran kini berkembang menjadi kawasan modern yang tidak hanya fungsional dan menarik secara ekonomi, tetapi juga sehat dan lestari secara ekologis." pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan pengalihan status pengelolaan aset Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran Jakarta kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danatara).
Prabowo menilai, pengalihan aset PPK Kemayoran dari Kementerian Sekretariat Negara dapat menambah total aset Danantara hingga US$ 1.040 triliun. Menurut Prabowo aset PPK Kemayoran seluas 450 hektare itu ditaksir bernilai US$ 40 miliar atau sekitar Rp656,8 triliun.
“Kemayoran mungkin US$ 40 miliar dolar. Nanti itupun akan diserahkan dan dikelola Danantara,” kata Prabowo saat memberikan arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (5/5/2025).
PPK Kemayoran saat ini berstatus sebagai Badan Layanan Umum (BLU) yang berada di bawah pengelolaan satuan kerja Kementerian Sekretariat Negara. PPK Kemayoran memiliki kawasan seluas 450 hektare yang terdiri dari Blok A (Hunian), Blok B (Perkantoran), Blok C (Niaga), dan Blok D (Ruang Hijau).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian NRB Lewat Sinergi Pusat dan Daerah
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!