Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah signifikan pada perdagangan Senin 23 Juni 2025, turun 1,74 persen ke level 6.787.
Koreksi tajam ini dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar terhadap dampak geopolitik Timur Tengah, terutama konflik antara Amerika Serikat dan Iran, serta lonjakan harga minyak mentah yang berpotensi menekan ekonomi domestik.
Selain itu, pelemahan indeks juga diperberat oleh aksi ambil untung pada sejumlah saham yang memasuki ex date dividend.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menjelaskan, secara teknikal, indikator Stochastic RSI sudah berada di area oversold dan berpotensi membentuk golden cross. Namun demikian, indikator MACD masih menunjukkan negatif slope yang melebar, menandakan tekanan jual belum sepenuhnya mereda.
Di sisi lain, penguatan indeks di bursa Wall Street dan penurunan harga minyak mentah memberikan peluang terjadinya technical rebound dalam waktu dekat.
“IHSG diperkirakan akan mengalami technical rebound di kisaran 6.800–6.850, dengan level pivot di 6.850. Level resistance berada di 7.000, sementara support kuat ada di area 6.700,” ujar Ratna Lim dalam riset hariannya, Selasa (24/6/2025).
Sentimen eksternal membaik setelah Iran melakukan serangan balasan terbatas ke pangkalan militer AS di Qatar atas serangan udara AS terhadap situs nuklir Iran. Namun, serangan tersebut berhasil dicegat oleh pertahanan Qatar dan tidak menimbulkan korban jiwa.
Situasi ini meredakan kekhawatiran pasar akan eskalasi konflik yang lebih luas, terutama potensi Iran menutup Selat Hormuz, jalur vital perdagangan minyak dunia.
Langkah diplomatik dari Tiongkok dan Rusia yang mendorong resolusi damai di Dewan Keamanan PBB juga turut menenangkan pasar. AS bahkan meminta Tiongkok untuk mengambil peran aktif mencegah Iran menutup Selat Hormuz, mengingat Tiongkok merupakan pelanggan utama minyak Iran.
Baca Juga: Niat Baik Danantara Terganjal Aturan Bursa Efek Indonesia
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa telah dicapai kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel, yang semakin memperkuat harapan akan stabilitas regional dalam waktu dekat.
Sentimen positif juga datang dari pasar Amerika Serikat. Ketiga indeks utama Wall Street ditutup menguat pada Senin (23/6), terdorong oleh turunnya harga minyak mentah dan ekspektasi redanya ketegangan geopolitik. Harga minyak WTI anjlok sekitar 7 persen menjadi USD 68 per barel, setelah sebelumnya sempat melonjak ke USD 78 per barel pada akhir pekan akibat kekhawatiran konflik AS-Iran.
Presiden Trump juga mengeluarkan pernyataan bahwa “setiap orang harus menjaga harga minyak tetap rendah,” yang memperkuat tekanan pada harga komoditas tersebut. Penurunan harga minyak dinilai positif oleh pelaku pasar karena dapat mengurangi tekanan inflasi global, termasuk di AS.
Merespons turunnya harga minyak, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun sebesar 3,9 basis poin ke level 4,336 persen, sementara harga emas menguat tipis 0,5 persen menjadi USD 3.384 per troy ounce, mencerminkan pergeseran minat investor ke aset safe haven.
Di kawasan Asia, indeks ditutup beragam karena investor masih mencermati perkembangan geopolitik dan belum jelasnya langkah lanjutan dari Iran. Indeks di Jepang, Korea Selatan, dan Australia bergerak fluktuatif seiring meredanya kekhawatiran akan penutupan Selat Hormuz.
Dengan potensi technical rebound dan membaiknya sentimen global, Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang berpeluang mencetak kinerja positif pada perdagangan Selasa (24/6), yaitu:
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
Terkini
-
Direktur Legal GOTO Ikut Memanaskan Isu Merger dengan Grab
-
Penjaminan KUR Askrindo Tembus Rp1.096 Triliun, Ciptakan 61,8 Juta Lapangan Kerja
-
Survei BI : Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat di Bulan Oktober
-
IHSG Berbalik Perkasa di Awal Perdagangan Selasa, Kembali ke Level 8.400
-
Debt Collector Makin Meresahkan, OJK Siap Beri Sanksi
-
Paviliun Indonesia di COP30 Resmi Dibuka, Jadi Panggung 'Jualan' Kredit Karbon Triliunan
-
Emas Antam Lompat Tinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Seharga Rp 2.360.000 per Gram
-
Pengusaha Keluhkan Tarif Kapal Feri Tak Naik Sejak 2019, Biaya Operasional Terus Melonjak
-
Sengketa Tanah JK vs Lippo Group! Menteri ATR/BPN Ungkap Fakta Pemilik yang Sah
-
Bos Lippo Tampik Serobot Lahan JK, Tapi Akui Pemegang Saham GMTD