Suara.com - Bank Dunia mengingatkan bahwa perekonomian Indonesia kini berada dalam posisi rentan terhadap ketidakpastian global, terutama di tengah memanasnya ketegangan geopolitik saat ini.
Kondisi ini berpotensi memicu pelemahan ekonomi lebih lanjut yang bisa menghambat ambisi pembangunan nasional.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Carolyn Turk, menyampaikan alarm ini dalam peluncuran publikasi Indonesia Economic Prospects (IEP) edisi Juni 2025.
"Meskipun kondisi makroekonomi Indonesia sangat baik, kita tidak bisa mengatakan bahwa Indonesia akan tahan terhadap tekanan eksternal seperti ketidakpastian global," kata Carolyn, dikutip dari YouTube Indonesia Economic Prospects, Selasa (24/6/2025).
Carolyn merinci beberapa pemicu ketidakpastian ekonomi global yang kini mengusik aktivitas perekonomian Indonesia. Ini termasuk ketegangan perdagangan yang terus membara, ketidakpastian kebijakan global yang sulit diprediksi, serta risiko geopolitik yang kian memburuk belakangan ini.
"Ketidakpastian ini akan terus menimbulkan risiko dan bisa mempererat aspirasi pembangunan Indonesia," ucap Carolyn, menekankan bahwa kondisi eksternal ini bukan sekadar riak kecil, melainkan gelombang besar yang bisa menghambat laju kemajuan negara.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari Bank Dunia pun menunjukkan tren yang kurang menggembirakan. Mereka memperkirakan ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh 4,7% pada tahun 2025 dan sedikit naik ke 4,8% pada tahun 2026. Proyeksi ini merupakan kelanjutan dari penurunan yang sudah terlihat pada kuartal I-2025, di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia telah meninggalkan level 5%, hanya mencapai 4,87%.
Menurut Carolyn, tekanan perekonomian global ini memiliki dampak serius, khususnya dalam menghambat prospek penciptaan lapangan kerja dan mengurangi upaya pengentasan kemiskinan ekstrem. Hal ini terjadi karena kinerja perdagangan memburuk dan investasi asing menjadi lebih lemah. Pada saat yang sama, aliran modal menjadi tidak stabil, yang secara umum menciptakan tekanan pada keseluruhan ekonomi makro di setiap negara.
"Dalam situasi yang sangat rentan seperti ini ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanannya, namun kami melihat adanya pertumbuhan PDB yang lebih rendah dari 5%. Telah ada penurunan dalam hal konsumsi belanja pemerintah dan investasi tahun ini," kata Carolyn, menggambarkan situasi dilematis di mana ketahanan ekonomi tetap ada, namun laju pertumbuhan melambat.
Baca Juga: 10 Film Menggambarkan Dampak Perang yang Mengoyak Psikologis Manusia
Untuk menghadapi kerentanan ini, Carolyn menekankan bahwa kunci utamanya adalah konsistensi pemerintah dalam melakukan reformasi struktural. Reformasi ini mencakup langkah-langkah vital seperti deregulasi, perbaikan iklim usaha, peningkatan investasi swasta, dan penguatan kualitas sumber daya manusia.
"Seluruh reformasi struktural ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas ekonomi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja yang lebih baik dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia," tegasnya.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto memaparkan pencapaian dan prospek ekonomi Indonesia di semester pertama tahun 2025 ini. Di hadapan para pemimpin global dan pelaku ekonomi dunia, Presiden Prabowo menyampaikan optimisme bahwa ekonomi Indonesia sedang berada di jalur yang tepat dan menjanjikan.
“Para ahli saya menyampaikan bahwa di semester pertama ini, pertumbuhan ekonomi kami lebih dari 5 persen. Bahkan bisa mendekati 7 persen pada akhir tahun ini atau bahkan lebih,” ujar Presiden Prabowosaat memaparkan pencapaian dan prospek ekonomi Indonesia dalam pidatonya pada sesi pleno St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, St. Petersburg, Rusia, pada Jumat pekan lalu.
Kepala Negara menegaskan bahwa capaian ini mencerminkan keberhasilan arah kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah.
Dengan landasan tersebut, Presiden Prabowo yakin target-target besar dalam waktu dekat akan bisa dicapai. “Ini menunjukkan bahwa kami telah memilih jalan yang benar dan kami sedang mencapai tujuan kami,” imbuh Prabowo.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Dampingi Prabowo di New York, Menko Zulhas: RI Tawarkan Solusi Pangan dan Iklim di Panggung Dunia
-
KVB Berkunjung ke Suara.com, Tawarkan Keunggulan Aplikasi dan MetaTrader 5
-
RI Punya Gudang Baja Canggih, Bisa Hemat Biaya Logistik Rp 3,7 Miliar per Bulan
-
Investor Asing Asal Swiss Buang 100 Juta Lembar Saham BUMI Milik Grup Bakrie
-
Peruri Klaim Berhasil Reduksi Emisi Karbon Hingga 102 Persen
-
YLKI Desak Pemerintah Setop Sementara Program Makan Gratis Usai Marak Kasus Keracunan
-
Telkom Kenalkan Dunia Siber Kepada Talenta Muda Lewat Telkom Cyberfest Vol. 2
-
Hari Sungai Sedunia, Telkom Gandeng Pandawara Gelar River Clean Up di Cioray Bandung
-
Anak Usaha Produsen Susu dan Es Krim Diamond Digugat PKPU, Dianggap Punya Utang Rp367 Juta
-
Kebijakan Kuota Impor Kemenperin Dipertanyakan, Industri Tekstil RI Kian Babak Belur