Sentimen Global Positif Angkat Pasar
Kondisi pasar global turut memberikan angin segar bagi pergerakan indeks di dalam negeri. Wall Street mencatat penguatan yang solid pada perdagangan Selasa, dengan indeks utama ditutup lebih dari 1 persen lebih tinggi.
Dow Jones naik 1,19 persen, S&P 500 menguat 1,11 persen, dan Nasdaq Composite melonjak 1,43 persen.
Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh meredanya ketegangan antara Israel dan Iran, setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan adanya kesepakatan gencatan senjata. Meski belum ada konfirmasi resmi dari kedua negara, investor menyambut baik pernyataan tersebut sebagai sinyal menurunnya risiko geopolitik.
Di antara saham-saham megacap yang dikenal sebagai magnificent seven, saham Tesla menjadi pengecualian dengan penurunan 2,4 persen. Sementara saham sektor penerbangan justru mencatatkan penguatan, dengan indeks S&P 1500 Airlines naik 2,4 persen.
Sebaliknya, saham-saham pertahanan seperti Lockheed Martin dan RTX Corp justru melemah masing-masing 2,6 persen dan 2,7 persen.
Harga minyak juga turun drastis akibat berkurangnya kekhawatiran atas gangguan pasokan global. Harga WTI anjlok 6 persen, dan Brent melemah 6,1 persen, setelah sebelumnya sempat turun lebih dari 7 persen pada hari sebelumnya.
Bursa Asia Pasifik Ikut Menguat
Dampak positif dari pernyataan gencatan senjata juga terasa di pasar Asia-Pasifik. Bursa utama di kawasan ini ditutup menguat tajam.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan, Tapi Rentan Koreksi
Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,14 persen, Topix menguat 0,73 pesen, Kospi Korea Selatan melonjak 2,96 persen, dan Kosdaq meningkat 2,06%. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 0,95 persen, Hang Seng Hong Kong menguat 2,06 persen, Shanghai Composite naik 1,15 persen, dan indeks Taiex Taiwan naik 2,10 persen.
Pernyataan Trump di platform Truth Social yang menyebutkan bahwa Israel dan Iran telah menyepakati “GENCATAN SENJATA yang Lengkap dan Total... selama 12 jam” menjadi pemicu optimisme pelaku pasar.
Meskipun belum dikonfirmasi secara resmi oleh kedua negara, pasar tetap merespons secara positif sebagai tanda meredanya risiko konflik yang sebelumnya membayangi
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
Terkini
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
-
Direktur Legal GOTO Ikut Memanaskan Isu Merger dengan Grab
-
Penjaminan KUR Askrindo Tembus Rp1.096 Triliun, Ciptakan 61,8 Juta Lapangan Kerja
-
Survei BI : Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat di Bulan Oktober
-
IHSG Berbalik Perkasa di Awal Perdagangan Selasa, Kembali ke Level 8.400
-
Debt Collector Makin Meresahkan, OJK Siap Beri Sanksi
-
Paviliun Indonesia di COP30 Resmi Dibuka, Jadi Panggung 'Jualan' Kredit Karbon Triliunan
-
Emas Antam Lompat Tinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Seharga Rp 2.360.000 per Gram
-
Pengusaha Keluhkan Tarif Kapal Feri Tak Naik Sejak 2019, Biaya Operasional Terus Melonjak
-
Sengketa Tanah JK vs Lippo Group! Menteri ATR/BPN Ungkap Fakta Pemilik yang Sah