Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak perkasa hingga akhir perdagangan Kamis, 26 Juni 2025, meskipun pada awal perdagangan sempat alami koreksi.
Mengutip data RTI Business, IHSG ditutup menghijau menuju level 6.897 atau naik 65,26 poin, secara presentase naik 0,96 persen.
Pada perdagangan pada pada hari ini, sebanyak 21,08 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 14,76 triliun, serta frekuensi sebanyak 1,01 juta kali.
Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 357 saham bergerak naik, sedangkan 246 saham mengalami penurunan, dan 200 saham tidak mengalami pergerakan.
Di perdagangan hari ini, mayoritas perdagangan digerakkan oleh investor dalam negeri, dengan aksi beli mencapai Rp 9,2 triliun, sedangkan aksi jual sebesar Rp 8,3 triliun. Sementara, investor asing melakukan aksi beli sebesar Rp 3,7 triliun, serta aksi jual mencapai Rp 4,7 trilliun.
Adapun, beberapa saham yang menghijau pada waktu itu diantaranya, DATA, PTMP, BCIP, DKFT, FUTR, BRRC, MBMA, PYFA, KRAS, BCAP, RATU, MARK, JAST, JPFA.
Sementara saham-saham yang mengalami penurunan tajam di perdagangan waktu itu diantaranya, PGAS, BUVA, APEX, SPRE, GIAA, AXIO, FILM, GPRA, MPXL, ZYRX, LABA, FORE, CLEO, ACES.
Meleset dari Proyeksi
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menjelaskan pelemahan IHSG juga dipengaruhi oleh sikap wait and see pelaku pasar terhadap perkembangan gencatan senjata antara Iran dan Israel, serta antisipasi terhadap laporan kinerja keuangan emiten pada semester I 2025.
Baca Juga: Konglomerasi Terbesar RI Borong Saham Rumah Sakit Hermina Rp1 Triliun
"Investor cenderung melakukan perdagangan jangka pendek, di tengah kondisi ketidakpastian yang masih relatif tinggi serta menjelang libur long weekend. Pasar masih bersikap menunggu apakah gencatan senjata Iran-Israel akan bertahan. Selain itu, menjelang akhir semester I 2025, investor juga mengantisipasi kinerja keuangan emiten pada semester I 2025," ujar Ratna dalam riset hariannya, Kamis (26/6/2025).
Ia menambahkan, ramainya penawaran saham perdana (IPO) yang terjadi dalam waktu bersamaan juga diperkirakan menyebabkan ketatnya likuiditas di pasar reguler, memberikan tekanan tambahan terhadap IHSG.
Dari sisi teknikal, indikator MACD menunjukkan negative slope yang semakin melebar dan volume jual meningkat dibandingkan hari sebelumnya. Meskipun indikator Stochastic RSI membentuk golden cross di area oversold, minimnya sentimen positif menjelang libur panjang membuat IHSG diperkirakan masih rentan melemah. "Di tengah minimnya sentimen positif baru menjelang libur long weekend, IHSG diperkirakan cenderung melemah di kisaran level 6.750–6.800 pada Kamis (26/6)," tambahnya.
Dari eksternal, pelaku pasar global menanti rilis sejumlah data penting dari Amerika Serikat. Indeks Core PCE Price untuk Mei 2025 akan dirilis pada 27 Juni dan diperkirakan tetap sebesar 0,1 persen secara bulanan (MoM).
Sementara itu, indeks Michigan Consumer Sentiment Final bulan Juni diperkirakan naik ke 60,5 dari sebelumnya 52,2.
Selain itu, data Durable Goods Orders untuk Mei akan dirilis pada 26 Juni, dengan proyeksi tumbuh 8,5 persenMoM, berbalik arah dari penurunan 6,3 persen MoM di April. Data Produk Domestik Bruto (PDB) AS untuk kuartal I 2025 juga akan diperbarui dan diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 0,2 persen QoQ, setelah sebelumnya tumbuh 2,4 persen QoQ di kuartal IV 2024.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Surplus Dagang Tembus 5 Tahun Lebih, RI Makin Untung Lawan AS dan India
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat Berkat Inflasi yang Terkendali
-
Harga Beras Anjlok di September, Begini Datanya
-
Inflasi dan Neraca Perdagangan Dorong Rupiah Perkasa Lawan Dolar AS Hari Ini
-
ADB Revisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini Menjadi di Bawah 5 Persen
-
Awal Oktober Merah, IHSG Dihantam Aksi Profit Taking Saham Big Caps
-
Menkeu Purbaya Optimistis Ekonomi Tumbuh 5,5 Persen
-
Pemerintah Kembali Beri Diskon Gila-gilaan Tarif Angkutan untuk Libur Nataru
-
Kampanye ESG Dimulai dari Lingkungan Kantor, Telkom Gelar Tenant Day
-
SPBU Swasta Kompak Naikkan Harga Per 1 Oktober