Suara.com - Emiten e-commerce, PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli fokus memperkuat strategi omnichannel untuk menggenjot kinerja di 2025.
Chief Corporate Officer dan Investor Relations Blibli, Erick Winarta, mengatakan tetap berfokus pada eksekusi strategis secara disiplin.
"Mulai dari efisiensi biaya, optimalisasi produk, hingga penguatan loyalitas pelanggan dan kapabilitas distribusi, semuanya dijalankan secara terintegrasi demi menciptakan nilai tambah di setiap titik interaksi dengan pelanggan," ujarnya seperti dikutip dalam keterbukaan informasi, Senin (30/6/2025).
Dalam upaya menjaga dan meningkatkan kinerja, Blibli terus memperkuat sinergi dari berbagai lini bisnis dalam ekosistem Blibli Tiket.
Segmen Ritel 1P, yang melibatkan penjualan produk dan layanan pihak pertama melalui platform daring B2C, serta Ritel 3P yang memfasilitasi penjualan produk dan layanan dari pihak ketiga melalui marketplace maupun platform agen perjalanan daring (online travel agent/OTA), menjadi fondasi penting dari strategi digital perusahaan.
Selain itu, segmen Institusi yang mencakup layanan B2B dan B2G untuk pelanggan dari sektor swasta dan publik, serta ekspansi di lini toko fisik melalui entitas anak PT Supra Boga Lestari Tbk (Ranch Market), turut menjadi penggerak utama dalam menciptakan efisiensi operasional dan loyalitas pelanggan.
Dalam kesempatan ini, Blibli kembali masuk dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 untuk tahun kedua berturut-turut. Pada edisi 2025, Blibli naik ke peringkat 260 dari sebelumnya di posisi 282, menandai peningkatan 22 posisi dan memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan dengan performa terbaik di kawasan.
Daftar Fortune Southeast Asia 500 merupakan pemeringkatan tahunan terhadap perusahaan-perusahaan terbesar di Asia Tenggara berdasarkan total pendapatan tahun fiskal terakhir. Peringkat ini mencakup berbagai sektor industri dari tujuh negara ASEAN, termasuk Indonesia.
Pada 2025, daftar ini semakin relevan karena mencerminkan kesiapan kawasan dalam merespons pergeseran global rantai pasok serta lonjakan pertumbuhan di sektor-sektor strategis seperti pertambangan, kendaraan listrik (EV), dan kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga: Emiten Pengolahan Limbah Industri MHKI Tebar Dividen Rp 2,15 per Saham
Untuk dapat masuk ke dalam daftar tahun ini, perusahaan harus mencatatkan pendapatan minimal sebesar USD 349,4 juta. Blibli, dengan pendapatan mencapai USD 1.055,5 juta, tampil sebagai salah satu perusahaan asal Indonesia dengan peringkat tertinggi dalam kategori Internet Service Retailing di sektor Teknologi.
Peningkatan peringkat Blibli juga menggambarkan penguatan kinerja keuangan yang berkelanjutan. Hal ini tercermin dalam Laporan Tahunan 2024 serta hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang baru saja digelar.
Sepanjang tahun 2024, Blibli mencatatkan pendapatan neto konsolidasian sebesar Rp16,7 triliun, tumbuh 14 persen dibanding tahun sebelumnya. Selain itu, laba bruto konsolidasian perusahaan meningkat signifikan sebesar 37 persen secara tahunan menjadi Rp3,3 triliun. Marjin bruto konsolidasian turut membaik menjadi 19,7 persen, atau naik 340 basis poin dibanding tahun sebelumnya.
Pencapaian ini merupakan buah dari komitmen jangka panjang Blibli terhadap strategi omnichannel terintegrasi yang telah menjadi keunggulan kompetitif utama perusahaan dalam merespons perubahan perilaku dan preferensi konsumen digital.
"Pengakuan ini mendorong kami untuk terus menghadirkan nilai tambah di setiap titik interaksi dengan pelanggan, sambil tetap berpegang pada tujuan kami untuk menciptakan dampak jangka panjang yang positif bagi seluruh pemangku kepentingan,” kata Eric.
Untuk diketahui, PT Global Digital Niaga Tbk (Perseroan) merupakan pelopor ekosistem perdagangan omnichannel dan gaya hidup terkemuka di Indonesia yang fokus melayani konsumen ritel dan institusi yang terhubung secara digital. Platform perdagangan (commerce) yang dimiliki Perseroan Blibli, mengintegrasikan pengalaman berbelanja dan bertransaksi secara daring melalui layanan e-commerce dan secara luring dengan mengoperasikan ratusan toko-toko fisik elektronik konsumen untuk berbagai mitra pemegang merek global terkemuka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
BUMI Jadi Incaran Asing, Bukukan Net Buy Terbesar Ketiga di BEI Sepekan Terakhir
-
Harga Perak Mulai 'Dingin' Setelah Penguatan Berturut-turut
-
Perbaikan Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi Diperpanjang Sepekan, Cek Rutenya
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation