Suara.com - Stasiun Tanah Abang kekinian telah selesai direvitalisi dengan memiliki fasilitas modern untuk pengguna Commuter line atau KRL. Stasiun Tanah Abang akan menjadi pusat integrasi transportasi yang bisa mengangkut hingga 300.000 penumpang per hari, dua kali lipat dari kapasitas sebelumnya.
Proyek strategis milik Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ini dikerjakan oleh PT PP (Persero) Tbk (PTPP).
Dengan nilai proyek lebih dari Rp 309 miliar, pembangunan mencakup gedung baru seluas 18.150 meter persegi, revitalisasi jalur eksisting sepanjang 1.489 meter (single track), serta pengembangan fasilitas penunjang lainnya.
Jumlah jalur aktif bertambah dari 4 menjadi 6, sementara jumlah peron ditingkatkan dari 2 menjadi 4, sehingga meningkatkan arus layanan penumpang.
"Stasiun Tanah Abang kini menjadi hub intermoda yang modern, aman, dan nyaman. Keberhasilan ini berkat inovasi dan kolaborasi lintas kontraktor yang solid," ujar Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo dalam keterbukaan informasi, seperti dikutip Senin (14/7/2025).
Gedung baru Stasiun Tanah Abang dirancang dengan pendekatan pelayanan publik yang humanis dan inklusif. Sejumlah fasilitas disediakan untuk menunjang kenyamanan dan aksesibilitas penumpang, mulai dari ruang untuk pelaku UMKM, area perkantoran, toilet pria dan wanita di setiap lantai, toilet khusus difabel, ruang menyusui, hingga ruang kesehatan dan layanan kehilangan barang.
Selain itu, terdapat tujuh unit lift dan sebelas unit eskalator yang mendukung mobilitas vertikal para pengguna stasiun.
Pembangunan dilakukan dengan penuh kehati-hatian mengingat status stasiun sebagai salah satu yang tersibuk. Seluruh pekerjaan konstruksi dilakukan pada pukul 00.00–04.00 WIB agar tidak mengganggu operasional KRL.
Dalam pengerjaan proyek ini, PTPP menerapkan berbagai inovasi teknologi konstruksi untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan. Salah satunya adalah penggunaan Roles Wesel untuk mempercepat proses perakitan dan pemindahan jalur wesel.
Baca Juga: KAI Mulai Serius Rambah Bisnis Properti
Selain itu, perusahaan juga menggunakan alat bantu Mal Base Plate Lifting Point yang memungkinkan pengangkatan kolom baja tanpa perlu mengganti alat untuk tiap jenis kolom.
Kemudian, untuk menjaga kelancaran operasional stasiun, pengecatan tetap dapat dilakukan menggunakan Spray Paint Protection Net meskipun stasiun tetap beroperasi.
"Inovasi ini memastikan pekerjaan konstruksi berjalan lancar tanpa mengganggu pelayanan penumpang," kata Joko.
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Drama Saham DADA: Dari Terbang 1500 Persen ke ARB Berjamaah, Apa Penyebabnya?
-
Emiten Afiliasi Haji Isam PGUN Buka Suara Soal Lahan Sawit
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Jurus Kilang Pertamina Internasional Hadapi Tantangan Ketahanan Energi
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna