Suara.com - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menegaskan pentingnya membangun ekosistem filantropi nasional berbasis ilmu sebagai bagian dari transformasi sosial yang berkelanjutan.
Hal ini disampaikan oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Penghimpunan, H. Rizaludin Kurniawan, M.Si., CFRM dalam FGD Stakeholder dan Ekspert Mengenai Membangun Ekosistem Filantropi Nasional, yang digelar secara daring pada Kamis (17/7/2025).
Dalam pemaparannya, Rizaludin menyebutkan, filantropi Islam tidak hanya tentang memberi, tetapi juga tentang menguatkan struktur sosial dan ekonomi umat.
“Kami ingin memindahkan paradigma filantropi dari sekadar charity berbasis belas kasihan menjadi penguatan partisipatif yang berbasis keilmuan, data, dan pengelolaan yang akuntabel,” ujarnya.
BAZNAS RI, lanjut Rizaludin, memiliki peran sentral sebagai lembaga negara non-struktural yang bertugas mengelola dana zakat, infak, sedekah (ZIS), dan dana sosial keagamaan lainnya. Dalam praktiknya, penguatan ekosistem filantropi juga melibatkan optimalisasi sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, LAZ, masyarakat sipil, dan sektor swasta.
Menurutnya, salah satu strategi penting yang diterapkan BAZNAS adalah 7P Marketing, yang mencakup Product, Price, Place, Promotion, People, Process, dan Physical Evidence. “Program zakat tidak cukup hanya disampaikan dalam bentuk angka, tapi harus menyentuh aspek emosional muzaki dan memberikan bukti nyata dampak di mustahik,” jelasnya.
Dalam forum ini, Rizaludin juga menyoroti urgensi digitalisasi dalam pengelolaan zakat. “Teknologi bukan hanya alat bantu, tapi jembatan komunikasi dan kepercayaan antara muzaki dan lembaga,” tambahnya.
Dari sisi kelembagaan, BAZNAS juga berupaya memperkuat kualitas amil sebagai SDM kunci yang menjalankan layanan berbasis dakwah, layanan yang menenangkan, dan pengelolaan berbasis karakter. Ini didukung dengan regulasi yang kuat, antara lain UU No. 23 Tahun 2011 dan Inpres No. 3 Tahun 2014.
Rizaludin menekankan, membangun ekosistem filantropi tidak hanya soal mengumpulkan dana, tapi juga mengembangkan narasi dan branding filantropi yang strategis dan inklusif. “BAZNAS harus menjadi top of mind masyarakat dalam urusan zakat. Branding bukan soal promosi semata, tapi menyampaikan nilai dan dampak secara konsisten,” katanya.
Baca Juga: Kisah Sukses Penerima Manfaat ZChicken BAZNAS di Jakarta: Omzet Rp21 Juta per Bulan
Sebagai penutup, Rizaludin juga menegaskan pentingnya membangun tata kelola filantropi nasional yang solid, profesional, dan akuntabel. “Kami ingin filantropi menjadi bagian dari pembangunan bangsa, bukan sekadar pelengkap. Dan itu dimulai dari membangun ekosistemnya secara ilmiah dan kolaboratif,” ucapnya. ***
Berita Terkait
-
Kisah Sukses Penerima Manfaat ZChicken BAZNAS di Jakarta: Omzet Rp21 Juta per Bulan
-
BRILiaN Way, Fondasi BRI Jadi Bank Paling Menguntungkan di Asia Tenggara Dapat Apresiasi Danantara
-
Riset Ipsos 2025: Menilik Lanskap Perkembangan UMKM dan Brand Lokal di Tengah Persaingan E-Commerce
-
Tulang Punggung Ekonomi Nasional, Jamkrindo Jamin 2,79 Juta UMKM di Semester I-2025
-
UMKM Jabar Makin Mudah Akses Pasar Mancanegara dengan UMK Academy Pertamina Patra Niaga
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai