Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Senin, 21 Juli 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 1.927.000 per gram.
Harga emas Antam masih tak berubah dibandingkan hari Minggu, 18 Juli 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 1.773.000 per gram.
Harga buyback itu juga stagnan dibandingkan dengan harga buyback hari Senin kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 gram Rp 1.013.500
- Emas 1 Gram Rp 1.927.000
- Emas 2 gram Rp 3.794.000
- Emas 3 gram Rp 5.666.000
- Emas 5 gram Rp 9.410.000
- Emas 10 gram Rp 18.765.000
- Emas 25 gram Rp 46.787.000
- Emas 50 gram Rp 93.495.000
- Emas 100 gram Rp 186.912.000
- Emas 250 gram Rp 467.015.000
- Emas 500 gram Rp 933.820.000
- Emas 1.000 gram Rp 1.867.600.000
Harga Emas Dunia Terus Menanjak
Harga emas dubua diperdagangkan dengan sedikit kenaikan di dekat level USD 3.350 pada awal sesi perdagangan Asia, Senin pagi.
Seperti dilansir FXstreet, penguatan ini didorong oleh meningkatnya ketidakpastian terkait tenggat waktu tarif perdagangan Amerika Serikat, yang meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven.
Kekhawatiran pasar meningkat menyusul pernyataan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick pada Minggu (20/7), yang menegaskan bahwa 1 Agustus merupakan batas waktu pasti bagi negara-negara mitra dagang untuk mulai membayar tarif kepada AS.
Baca Juga: Harga Emas Antam Lompat Tinggi di Akhir Pekan, Tembus Rp 1.927.000/Gram
Pernyataan ini mempertegas kebijakan tarif Presiden Donald Trump yang sebelumnya diumumkan pada 2 April namun sempat mengalami penundaan.
Ketidakpastian tersebut dinilai menjadi faktor pendukung bagi logam mulia, yang kerap menjadi pilihan utama investor dalam menghadapi gejolak ekonomi dan geopolitik. Pelaku pasar kini juga tengah menantikan pidato Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang dijadwalkan berlangsung pada Selasa besok, untuk mendapatkan petunjuk arah kebijakan moneter AS ke depan.
Dari sisi kebijakan suku bunga, sinyal dovish dari pejabat The Fed turut memperkuat prospek kenaikan harga emas. Gubernur The Fed Christopher Waller menyatakan pada Kamis lalu bahwa bank sentral seharusnya mempertimbangkan pemangkasan suku bunga pada pertemuan bulan Juli, di tengah meningkatnya risiko terhadap perekonomian.
Namun demikian, sebagian besar analis memperkirakan The Fed akan menahan suku bunga pada level saat ini, dengan probabilitas 94% untuk status quo dan hanya 6 persen untuk pemangkasan 25 basis poin.
Meski demikian, prospek penguatan Dolar AS berpotensi menjadi penekan harga emas dalam jangka pendek. Indeks Sentimen Konsumen awal Universitas Michigan (UoM) naik menjadi 61,8 pada Juli, dari 60,7 di bulan sebelumnya, melampaui ekspektasi pasar di angka 61,5.
Data ini menunjukkan adanya kepercayaan konsumen yang relatif stabil, yang turut mendukung permintaan terhadap Dolar AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Bank Mandiri Semarakkan Aksi Berkelanjutan Looping for Life di Livin' Fest 2025
-
OCBC Nilai Investor Masih Percaya pada Fundamental Ekonomi Indonesia
-
BI Proyeksi Ekspor dan Belanja Pemerintah Topang Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III
-
Amman Mineral Dapat Restu Pemerintah untuk Ekspor Konsentrat Tembaga
-
GMFI Siap Gelar Right Issue Sekaligus Inbreng Lahan dari API Rp 5,66 Triliun
-
Prabowo Minta DHE Ditinjau Ulang, BI: Bagus Untuk Dukung Stabilitas Rupiah
-
Bahlil Mau Nyontek Penerapan BBM Campur Etanol dari Brasil
-
Tumbuh 10,6 Persen, BTN Bukukan Laba Bersih Rp 2,3 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
IHSG Melemah Tipis, Perang Dagang Masih Jadi Pemicu
-
Oknum Pajak Semarang Palak Rp300 Juta, Menkeu Purbaya Heran Masih Ada Pungli