Suara.com - Di tengah gejolak dan kekhawatiran keamanan di pasar kripto global, OKX, salah satu exchange kripto terbesar di dunia berdasarkan volume trading mengumumkan laporan Proof of Reserves (PoR) yang ke-32, yang mencakup data jumlah aset pengguna selama bulan Juni 2025.
Hasilnya tercatat ada $28,4 miliar dolar (sekitar Rp463 triliun) dalam aset utama yang disimpan sebagai dana pengguna.
Dengan nilai fantastis ini, OKX kini memposisikan dirinya sebagai exchange dengan jumlah aset PoR terbesar kedua di dunia. Aset-aset utama yang termasuk dalam hitungan ini meliputi Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Tether (USDT), serta USD Coin (USDC). Angka ini menunjukkan kepercayaan besar investor terhadap platform ini.
Laporan Proof of Reserves adalah sebuah terobosan penting dalam dunia kripto yang berfungsi untuk memverifikasi keberadaan dana pengguna secara transparan. Dengan memanfaatkan teknologi kriptografis canggih, pengguna OKX dapat memastikan bahwa aset mereka tersimpan dengan rasio 1:1 dan dapat ditarik kapan pun diperlukan. Keberadaan aset yang sesuai ini juga krusial untuk menjaga tingkat likuiditas, memastikan aktivitas investasi dan trading berjalan lancar tanpa hambatan.
Dalam beberapa tahun terakhir, OKX terus berinovasi dalam laporan PoR-nya. Mereka berhasil mengurangi ukuran file verifikasi dari 2,55GB menjadi hanya 598KB, membuat setiap pengguna dapat mengecek keberadaan aset mereka dengan mudah dan cepat. Tak hanya itu, laporan PoR OKX juga telah melewati audit komprehensif dari perusahaan keamanan siber terkemuka, Hacken. Bahkan, seorang analis blockchain ternama, Nic Carter, memberikan rating kualitas tertinggi untuk Proof of Reserves OKX.
Komitmen OKX terhadap keamanan dana pengguna tidak berhenti di PoR. Mereka menerapkan sistem keamanan bertingkat yang sangat ketat diantaranya:
- Sistem Cold dan Hot Wallet Tingkat Lanjut: Mengombinasikan penyimpanan aset secara offline (cold wallet) untuk keamanan maksimal dan online (hot wallet) untuk likuiditas operasional.
- Otorisasi Transaksi Multi-Signature: Setiap transaksi penting memerlukan beberapa tanda tangan, menambah lapisan keamanan dari akses tidak sah.
- Teknologi AI: Penggunaan Artificial Intelligence (AI) secara proaktif untuk mendeteksi ancaman dan pola mencurigakan yang bisa mengarah pada peretasan.
- Dana Asuransi Miliaran Dolar: OKX memiliki cadangan dana asuransi yang sangat besar untuk menangani skenario darurat, memberikan ketenangan ekstra bagi pengguna.
Secara eksternal, OKX juga secara rutin menjalani audit berkala dari firma keamanan mandiri ternama seperti SlowMist, Hacken, dan CertiK, menunjukkan keseriusan mereka dalam menjaga integritas sistem.
Sebagai langkah proaktif dalam menjaga keamanan pengguna, OKX juga meluncurkan laman khusus bernama OKX Protect. Laman ini berfungsi untuk mengedukasi para pengguna tentang sistem dan infrastruktur keamanan yang dimiliki OKX dalam melindungi aset mereka.
Baca Juga: Penyakit Kritis Hantam Finansial Keluarga? Ini Strategi Jitu Mengamankan Aset Anda!
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Satu Lagi Bank Bangkrut, OJK Cabut Izin Usaha BPR Nagajayaraya Sentrasentosa
-
Laba Inti PWON Lampaui Ekspektasi Konsensus di Kuartal 3 2025
-
Menkeu Purbaya Tolak Skema Burden Sharing BI-Kemenkeu, Singgung Independensi
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun