Suara.com - Pemerintah Malaysia membuat kebijakan membuat masyarakat senang. Sebab, negara tetangga itu menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Upaya ini untuk mengurangi beban susbidi pemerintah. Selain itu, agar subsidi bisa tepat sasaran bagi yang membutuhkan.
Lantas, Apakah Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengikuti Malaysia untuk menurunkan harga BBM?
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, hingga saat ini belum ada sinyal pemerintah untuk menurunkan harga BBM.
Plt Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Tri Winarno, menjelaskan pemerintah menunggu momentum di dalam negeri agar kebijakan penurunan harga BBM dijalankan.
Namun, ia kembali menegaskan, saat ini belum ada urgensi untuk menurunkan harga BBM subsidi.
"Jadi, lihat situasi dan kondisi. Belum ada pembahasan soal itu," ujarnya di Kementerian ESDM, Jakarta, yang dikutip Jumat (25/7/2025).
Pemerintah, bilang Tri, sebenarnya ingin membenahi tata kelola penyaluran subsidi agar bisa tertuju ke pihak yang membutuhkan. Menurutnya, skema penyaluran BBM subsidi juga memang disusun sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS).
"Kan kalau subsidi kita memang ada kajian. Kalau subsidi kan kita lagi bergerak untuk tepat sasaran seperti apa, data-data BPS-nya seperti apa, jangan sampai juga nanti subsidi juga tidak tepat sasaran," katanya.
Baca Juga: Naik Drastis! DPR Setuju Pagu Anggaran Kementerian ESDM Rp8,11 Triliun di RAPBN 2026
Sebelumnya, seperti dinukil The Star, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengumumkan rencana penurunan harga bahan bakar subsidi jenis RON 95 menjadi 1,99 ringgit per liter, atau sekitar Rp 7.680.
Saat ini, harga BBM subsidi RON 95 berada di angka 2,05 ringgit (sekitar Rp 7.912), sedangkan versi non-subsidi dijual seharga 2,50 ringgit (sekitar Rp 9.648).
"Setelah skema subsidi RON 95 yang ditargetkan diterapkan, pemerintah akan menurunkan harga bensin RON 95 menjadi RM 1,99 per liter, secara eksklusif bagi warga negara Malaysia. Sementara itu, warga negara asing akan dikenakan harga pasar yang tidak disubsidi," ujar Anwar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Apa Itu NJOP? Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya
-
IHSG Merosot 1,78 Persen, Reshuffle Kabinet Bikin Investor Waspada
-
Hunian Mewah Bakal Dibangun di Sawangan, Harganya Rp 3,5 Miliar
-
Waspada! Kenali Ciri-ciri Penipuan Produk Emas Logam Mulia Secara Online
-
BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Sungai sebagai Sumber Kehidupan
-
Warga Jakarta Telantarkan Jenazah Pejabat Pajak di Pinggir Jalan, Tolak Gotong ke Makam
-
Purbaya: Jadi Menkeu Ternyata Beda Jauh dari Ketua LPS, 'Salah Ngomong Langsung Dipelintir'
-
Pegadaian Hadirkan Safari Dakwah Bersama KH Abdullah Gymnastiar untuk Perkuat Nilai Spiritual
-
Jejak Karier Sri Mulyani Sebelum Jadi Menkeu: Pantas Dicintai Investor Global
-
Daftar Pemegang Saham Terbesar PT Merdeka Gold Resource Tbk