Suara.com - Proyek Family Office atau Wealth Management Consulting (WMC), dipastikan akan terus melaju di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan. Tak main-main, Luhut menegaskan proyek ini sedang digenjot habis-habisan agar bisa rampung dan mulai beroperasi tahun ini!
"Saya kira masih berjalan, kita lagi kejar terus. Kita harap bisa segera diputuskan Presiden," ujar Luhut dengan optimis saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (28/7/2025).
Family Office adalah sebuah skema layanan keuangan canggih yang dirancang khusus untuk mengelola kekayaan ultra high-net-worth individuals (UHNWI) atau para investor kakap global. Tujuannya jelas menarik dana-dana jumbo tersebut agar mau menanamkan modalnya di Indonesia.
Inisiatif ini sebenarnya sempat direncanakan mulai berjalan sejak Februari 2025, namun implementasinya masih dalam tahap persiapan.
Luhut memastikan bahwa pembentukan Family Office kini sudah dalam tahap finalisasi. Ini berarti cetak biru dan kerangka regulasi sudah hampir sempurna. Tak tanggung-tanggung, pemerintah bahkan telah meminta masukan langsung dari investor global ternama asal Amerika Serikat, Ray Dalio, pendiri perusahaan hedge fund terbesar di dunia, Bridgewater Associates.
Keterlibatan sosok sekaliber Ray Dalio ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam merancang Family Office agar sesuai dengan standar dan ekspektasi investor global. Ini juga menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia siap menjadi destinasi investasi yang menarik bagi super rich dunia.
"Ya kita harap tahun ini harus bisa," ucap Luhut.
Menukil berbagai sumber, Family Office adalah firma penasihat manajemen kekayaan yang melayani individu dengan kekayaan bersih ultra-tinggi. Berbeda dari manajemen kekayaan tradisional, Family Office menawarkan solusi total untuk mengelola kebutuhan keuangan dan investasi individu atau keluarga kaya.
Baca Juga: Pramono Beri Diskon Pajak BBM, Sebut Demi Kendalikan Inflasi
Sebagai contoh, selain perencanaan keuangan dan manajemen investasi, banyak family office menawarkan layanan seperti penganggaran, asuransi, pemberian amal, perencanaan transfer kekayaan, layanan pajak, dan lainnya.
Sementara itu, Family Office berbeda dari perusahaan penasihat kekayaan (wealth advisory firms) yang hanya dapat menawarkan beberapa layanan, seperti manajemen portofolio dan manajemen investasi. Perusahaan penasihat kekayaan biasanya memiliki banyak klien berbeda, sementara family office fokus pada satu keluarga atau beberapa keluarga jika itu adalah Family Office multikeluarga.
Selain itu, Family Office menawarkan berbagai layanan yang jauh lebih luas untuk memenuhi kebutuhan kekayaan terkait dari keluarga dengan kekayaan ultra-tinggi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
Terkini
-
Bank Mandiri Pertegas Optimisme Bisnis, Buyback Saham Jadi Sinyal Kekuatan Fundamental
-
Pemerintah Bakal Luncurkan Dana Riset Jumbo Demi Perbaiki Kualitas SDM
-
Menkeu Purbaya Pede IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun, Bos BEI: Sebuah Keniscayaan!
-
Bank Jago Torehkan Laba Bersih Rp 199 Miliar di Kuartal III-2025, Melesat 132 Persen
-
Bos BEI: Dalam 2 Tahun Tak Ada BUMN Maupun Anak Usaha yang IPO
-
Kemenperin Sebut Penyeragaman Kemasan Rokok Berisiko Jadi Hambatan Perdagangan
-
Menko Zulhas Akui Minta Bantuan TNI Berantas Tengkulak Ditingkat Petani
-
BEI: IHSG Telah Melonjak 16,83 Persen dari Akhir Tahun 2024
-
ADRO Masuk Key Call List UBS: Target Harga Saham Diproyeksi Naik 49 Persen
-
Soroti Listrik di Daerah 3T, Bahlil: Nasionalisme Masyarakat Jangan Berkurang!