Suara.com - Sebagai bagian dari komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, BRI terus memberikan dukungan nyata bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Melalui BRI Peduli selaku payung dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), BRI kembali menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Ekspor pada tahun 2025 bagi puluhan UMKM calon eksportir yang merupakan binaan BRI.
Program pelatihan ini merupakan program di tahun kedua, setelah pertama kali dilaksanakan pada tahun 2024. Kegiatan ini berlangsung pada 24-26 Juni 2025 di Gedung Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP), Jakarta.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa pelatihan ini bertujuan mendorong pelaku UMKM untuk mampu memahami langkah-langkah memulai ekspor secara mandiri dan strategis, sekaligus meningkatkan kesiapan untuk bersaing di pasar internasional.
Program pelatihan ini berfokus pada peningkatan kapasitas pelaku UMKM dalam memahami strategi ekspor, regulasi perdagangan internasional, penyusunan dokumen ekspor, riset pasar global, hingga pengemasan dan branding produk yang sesuai dengan standar internasional.
“Harapannya, pengusaha UMKM diharapkan mampu menembus pasar global karena dalam pelatihan ini pelaku UMKM diberikan kesempatan untuk memahami seluk-beluk ekspor, mulai dari strategi pemasaran internasional, regulasi, hingga pengelolaan logistik. Pada akhirnya para pelaku UMKM dapat naik kelas dan mampu memperluas pasar hingga ke mancanegara,” ungkapnya.
Ia menambahkan, para pelaku UMKM tersebut berasal dari berbagai sektor, seperti kuliner, fesyen dan kerajinan. Hal ini mencerminkan luasnya potensi ekspor UMKM Indonesia serta semangat inklusivitas BRI dalam memberikan kesempatan yang merata bagi pelaku usaha dari berbagai bidang.
Dalam kegiatan ini, BRI Peduli berkolaborasi dengan PPEJP yaitu sebuah lembaga di bawah Kementerian Perdagangan RI, yang memiliki fokus utama pada pengembangan kompetensi SDM ekspor dan jasa perdagangan. PPEJP telah melatih ribuan profesional di sektor ekspor dan jasa perdagangan, berperan aktif dalam memperkuat daya saing tenaga kerja Indonesia untuk menghadapi tantangan perdagangan global.
Para pemateri PPEJP memberikan materi aplikatif mulai dari pengenalan bisnis ekspor, identifikasi potensi pasar, latihan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats) hingga strategi mencari pembeli internasional berdasarkan pengalaman praktis di lapangan.
Materi yang disampaikan tersebut sangat relevan dan aplikatif, terutama bagi pelaku UMKM yang sebelumnya masih minim pengetahuan dan pengalaman dalam perdagangan internasional.
Baca Juga: BRI Gelar Consumer Expo 2025 di PIK2
Tidak hanya sampai di situ, Pelatihan Ekspor yang diselenggarakan BRI juga dilanjutkan dengan pelatihan lanjutan dan konsultasi desain bersama ahli desain dari Indonesia Design Development Center (IDDC).
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelaku UMKM tentang pentingnya desain dalam ekspor produk, memfasilitasi peserta untuk berkonsultasi langsung dengan ahli desain profesional dari IDDC serta meningkatkan daya saing produk melalui perbaikan dan pengembangan desain yang sesuai dengan tren pasar ekspor.
“Adanya pelatihan lanjutan ini harapannya supaya ada peningkatan kualitas visual dan kemasan yang berdampak langsung pada nilai jual produk di pasar internasional”, imbuh Hendy.
Dalam pelatihan ini BRI juga menggandeng “Kirim Aja” untuk menghadirkan webinar interaktif yang membahas strategi dan solusi logistik ekspor khusus untuk UMKM. Harapannya, peserta memahami pentingnya logistik dalam keseluruhan rantai ekspor. Peserta juga dapat mendapatkan solusi praktis dalam pengelolaan logistik yang mendukung keberhasilan ekspor UMKM secara menyeluruh.
Dengan keseluruhan pelatihan ini, pelaku UMKM bisa mendapatkan pembekalan pengetahuan itu, para eksportir dapat mengembangkan jangkauan bisnis, dari pasar lokal berubah orientasi ke pasar nasional maupun global.
"Hal ini merupakan wujud nyata komitmen BRI dalam mendukung pembangunan ekonomi Indonesia. Semoga pelaku UMKM bisa terus menjaga kualitas dari produknya, pasarnya semakin terbuka, sehingga mereka bisa naik kelas dan bisa mengakses pasar lebih besar lagi," imbuh Hendy. ***
Berita Terkait
-
BRI Super League: Persib Bandung Umumkan Jadwal Launching Tim, Ada Kejutan!
-
Kolaborasi BRI dan Sungai Watch: Aksi Pro Planet dan Pro People untuk Lingkungan dan Ekonomi
-
Persija Jakarta Lawan Siapa Saja? Ini Jadwal Super League 2025
-
Daftar Lengkap Jadwal Super League 2025: Jadwal Persebaya, Persija, dan Persib Sudah Tersusun
-
BRI Super League: Thales Lira Siap Tampil Maksimal di Persija Jakarta
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Menkeu Purbaya Tolak Skema Burden Sharing BI-Kemenkeu, Singgung Independensi
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III