Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Kamis, 31 Juli 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 1.901.000 per gram.
Harga emas Antam kembali jatuh lebih dalam sebesar Rp 17.000 dibandingkan hari Rabu, 30 Juli 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 1.746.000 per gram.
Harga buyback itu juga merosot Rp 18.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Rabu kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.000.500
- Emas 1 Gram Rp 1.901.000
- Emas 2 gram Rp 3.742.000
- Emas 3 gram Rp 5.588.000
- Emas 5 gram Rp 9.280.000
- Emas 10 gram Rp 18.505.000
- Emas 25 gram Rp 46.137.000
- Emas 50 gram Rp 92.195.000
- Emas 100 gram Rp 184.312.000
- Emas 250 gram Rp 460.515.000
- Emas 500 gram Rp 920.820.000
- Emas 1.000 gram Rp 1.841.600.000
Harga Emas Dunia Terjun
Harga emas dunia melemah tajam pada perdagangan Rabu (31/7) setelah Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya dan tidak memberikan sinyal yang jelas mengenai waktu pemangkasan suku bunga selanjutnya. Di saat yang sama, data ekonomi AS yang solid turut menekan daya tarik logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.
Seperti dilansir Reuters, Harga emas spot tercatat turun 1,5 persen ke level USD 3.275,92 per ons pada pukul 15:08 waktu setempat (ET), atau 19:08 GMT. Sementara itu, harga emas berjangka AS juga ditutup melemah 0,8 persen ke posisi USD 3.352,8 per ons.
Dalam konferensi persnya, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa bank sentral belum membuat keputusan apakah akan menurunkan suku bunga pada bulan September, meskipun sebagian besar pelaku pasar memperkirakan itulah waktu potensial untuk pemangkasan pertama tahun ini.
Baca Juga: Harga Emas Antam Tiba-tiba Melonjak Tinggi, Hari Ini Dibanderol Rp 1.918.000 per Gram
"Risiko penurunan terhadap pasar tenaga kerja memang terlihat jelas," ujar Powell, namun ia tetap menekankan prioritas menjaga inflasi.
Menurut Tai Wong, seorang pedagang logam independen, Powell tetap pada pendiriannya karena ia lebih fokus menjaga inflasi daripada masalah ketenagakerjaan.
Penguatan Dolar AS usai pernyataan The Fed turut memberikan tekanan tambahan pada emas, meskipun logam mulia tersebut masih bertahan di level bawah kisaran perdagangan beberapa minggu terakhir. Meski terjadi penurunan, beberapa analis menilai pelemahan ini dapat menarik kembali minat beli, karena prospek jangka panjang emas masih ditopang oleh ketidakpastian global, tingginya utang AS, dan tren de-dolarisasi.
Sementara itu, laporan ADP menunjukkan pertumbuhan penggajian swasta AS pada bulan Juli melebihi ekspektasi pasar, menandakan ketahanan sektor tenaga kerja meskipun ada beberapa sinyal pelemahan.
Nitesh Shah, ahli strategi komoditas di WisdomTree, menilai bahwa sikap keras Presiden AS Donald Trump terhadap kebijakan moneter saat ini justru berpotensi mendorong harga emas lebih tinggi dalam jangka menengah.
Dalam kondisi suku bunga tinggi, emas biasanya kurang menarik bagi investor karena tidak memberikan imbal hasil. Namun, selama periode ketidakpastian dan tekanan geopolitik, permintaan emas sebagai aset lindung nilai tetap tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Redakan Panik, Pertamina Distribusikan 20.000 Tabung LPG 3 kg di Aceh
-
Pemerintah Setop Insentif Mobil Listrik, Harga Moblis Bakal Makin Mahal?
-
Merak Macet, Menhub: Itu Gara-gara Gelombang Tinggi, Harap Dipahami
-
Resi Gudang Jadi Senjata Putus Praktik Ijon, Petani Dinilai Bisa Naik Kelas
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
Target Harga Saham BBRI Jelang Akhir Tahun, Bagaimana Analisisnya?
-
Menkeu Purbaya Balas Ramalan Bank Dunia
-
Melihat Potensi Cuan Industri Ergonomi di Tengah Tren Kerja Hybrid Indonesia
-
Harga Pangan Kompak Turun, Cabai hingga Beras Sama-Sama Terkoreksi
-
Cara Gabung NPWP Suami-Istri di Coretax, Panduan Lengkap dan Mudah