Suara.com - Bitcoin, Ethereum, Dogecoin—Anda pasti pernah mendengar nama-nama ini. Aset kripto (cryptocurrency) telah menjadi fenomena investasi global, menjanjikan keuntungan fantastis dalam waktu singkat. Namun, di balik kilaunya, tersimpan risiko yang juga luar biasa besar.
Bagi pemula, sangat penting untuk memahami dua sisi mata uang kripto sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Apa Itu Aset Kripto?
Aset kripto adalah mata uang digital atau virtual yang dijamin oleh kriptografi dan berjalan di atas teknologi yang disebut blockchain.
Blockchain adalah semacam buku besar digital yang terdesentralisasi (tidak dikontrol oleh satu pihak seperti bank sentral), mencatat semua transaksi secara permanen dan transparan.
Mengapa Begitu Populer?
Ada beberapa hal yang membuat aset kripto menjadi begitu populer. Di antaranya adalah:
- Potensi Keuntungan Tinggi: Inilah daya tarik utamanya. Beberapa aset kripto pernah mencatat kenaikan ribuan persen.
- Desentralisasi: Tidak ada pemerintah atau bank yang bisa mengintervensi, memberikan rasa kebebasan bagi sebagian investor.
- Akses Mudah: Siapa pun bisa mulai berinvestasi melalui aplikasi exchange kripto dengan modal kecil.
Risiko Besar yang Wajib Anda Tahu
Kendati begitu populer, ada risiko besar yang perlu diketahui terkait dengan aset kripto. Apa saja risikonya? Berikut penjelasannya.
- Volatilitas Ekstrem: Harga kripto bisa naik 50% hari ini dan anjlok 70% keesokan harinya. Ini bukan untuk orang yang lemah jantung.
- Regulasi yang Belum Jelas: Peraturan pemerintah di banyak negara, termasuk Indonesia, masih terus berkembang. Perubahan regulasi bisa sangat mempengaruhi harga.
- Risiko Keamanan: Meskipun blockchain aman, exchange tempat Anda menyimpan kripto bisa diretas. Dompet digital Anda juga bisa hilang jika Anda lupa private key.
- Penipuan (Scam): Banyak proyek kripto abal-abal (scam coins) yang dibuat hanya untuk menipu investor.
Aturan Emas Investasi Kripto
Investasikan hanya uang yang Anda siap untuk kehilangannya (invest only what you are willing to lose).
Jangan pernah menggunakan dana darurat atau uang pinjaman untuk membeli aset kripto. Lakukan riset mendalam (DYOR - Do Your Own Research) sebelum membeli koin apa pun.
Baca Juga: Kenapa Banyak Orang Beralih ke Investasi Reksa Dana? Simak Keuntungannya
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur