Suara.com - Moderna berencana memangkas karyawannya, 10 persen dari tenaga kerja globalnya pada akhir tahun.
Langkah ini diambil karena penjualan vaksin Covid terus menurun dan perusahaan bergulat dengan ketidakpastian di pasar vaksin.
CEO Moderna, Stephane Bancel, mengatakan perusahaan memperkirakan akan memiliki kurang dari 5.000 pekerja pada akhir tahun.
Sebelumnya, perusahaan mempunyai sekitar 5.800 karyawan penuh waktu di 18 negara per 31 Desember 2024.
"Saya ingin menyampaikan, atas nama seluruh Komite Eksekutif dan atas nama pasien yang telah Anda layani, terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua kontribusi Anda," katanya dilansir dari CNBC Internasional, Jumat (1/8/2025).
Sementara itu, saham Moderna telah turun lebih dari 20 persen tahun ini. Pada bulan Mei, perusahaan melaporkan penjualan vaksin kuartal pertama yang tidak mencapai perkiraan Wall Street.
Perusahaan juga menghadapi hambatan kebijakan di bawah Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Robert F. Kennedy Jr, yang telah mengambil langkah-langkah untuk mengubah pedoman vaksin dan berpotensi mengancam akses terhadap vaksin di AS.
Juga pada bulan Mei, Moderna mengatakan akan mengurangi biaya operasional tahunan sekitar 1,5 miliar dolar AS pada tahun 2027. Target tersebut menambah pemangkasan yang telah diumumkan perusahaan sebelumnya.
Adapun, Bancel mengatakan Moderna telah membuat kemajuan signifikan menuju pemangkasan dengan mengurangi penelitian dan pengembangan, terutama saat menyelesaikan uji coba produk pernapasan, menegosiasikan ulang perjanjian pemasok, dan mengurangi biaya produksi.
Baca Juga: Warner Bros PHK 10 Persen Karyawan, Ini Divisi yang Kena
“Segala upaya telah dilakukan untuk menghindari dampak terhadap pekerjaan. Namun merombak struktur operasional dan menyelaraskan struktur biaya dengan realitas bisnis kami sangat penting untuk tetap fokus dan disiplin secara finansial, sambil terus berinvestasi dalam sains kami menuju tahun 2027," katanya.
Saat ini perusahaan memiliki tiga produk yang disetujui dan berpotensi memiliki hingga delapan produk lagi dalam tiga tahun ke depan.
Pada bulan Mei, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) menyetujui produk ketiga Moderna, yaitu vaksin Covid generasi berikutnya. Hal ini bisa membantu keuangan Moderna agar tidak merugi lebih dalam.
"Keputusan ini berdampak pada rekan satu tim dan teman-teman yang telah mengabdikan diri untuk misi kami dan yang telah membantu membangun Moderna," tandasnya.
Berita Terkait
-
Trump Putuskan PHK 1.350 PNS Kemenlu AS
-
Industri Otomotif Loyo, Menperin Minta Toyota, Suzuki dan Daihatsu Tak PHK Karyawan
-
Lebih Pilih Pakai AI, Perusahaan Lowongan Kerja Indeed PHK 1.300 Karyawan
-
Pabrik Yamaha Music Diduga Lakukan PHK Sepihak, Ini Kata Buruh
-
Risiko PHK Mengancam Akibat Perang Tarif Trump ke Indonesia
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto