Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah melakukan penyelidikan mendalam terhadap kasus yang menimpa salah satu investor di Ajaib Sekuritas. Seorang nasabah asal Bali mengaku mengalami transaksi saham senilai Rp 1,8 miliar yang tidak pernah ia lakukan, padahal ia hanya berniat membeli saham sekitar Rp 1 juta saja.
Kasus ini mencuat setelah investor bernama Nyoman alias Niyo membagikan keluhannya di media sosial. Ia merasa "dijebak" karena tiba-tiba menerima tagihan fantastis tersebut, setelah rutin menabung saham selama lebih dari tiga tahun. "Saya nabung setiap hari selama 3 tahun 6 bulan di sini... Tapi saat value aset saya cukup besar, kok malah dijebak kaya gini,” tulisnya.
Menanggapi laporan ini, OJK bergerak cepat. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyatakan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan data dan menganalisis lebih lanjut mekanisme online trading serta manajemen risiko yang diterapkan oleh Ajaib Sekuritas.
“OJK saat ini masih melakukan pengawasan berupa penelaahan dan analisis lebih lanjut atas permasalahan yang ada,” ujar Inarno dalam pernyataan tertulis yang diterima media dikutip Senin (4/8/2025).
Jika hasil investigasi menemukan adanya masalah pada layanan Ajaib, OJK tak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas. Inarno menambahkan, "OJK akan memberikan tindakan tertentu agar Ajaib segera memperbaiki layanannya kepada investor." kata Inarno.
Saat ini, OJK telah menginstruksikan Ajaib untuk menyelesaikan masalah dengan investor tersebut secara transparan dan menyampaikan semua data serta informasi yang relevan. OJK akan terus memantau perkembangan kasus ini secara berkala.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi para investor. OJK pun mengimbau investor untuk memahami risiko produk investasi dan layanan yang diberikan perusahaan sekuritas, melakukan diversifikasi portofolio untuk meminimalkan risiko.
Memanfaatkan kanal edukasi resmi OJK untuk meningkatkan literasi keuangan, melaporkan pelanggaran melalui saluran pengaduan resmi OJK jika terjadi hal mencurigakan.
Inarno juga menegaskan kepada semua perusahaan efek untuk selalu mengedepankan tanggung jawab dan membina hubungan baik dengan para investor.
Baca Juga: IHSG Bergerak Dua Arah Pagi Ini, Saham COIN Jadi Primadona
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian NRB Lewat Sinergi Pusat dan Daerah
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!