Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara perdagangan atas dua emiten, PT Sanurhasta Mitra Tbk. (MINA) dan PT Rockfields Properti Indonesia Tbk. (ROCK).
Keputusan ini diambil menyusul lonjakan harga saham yang dinilai tidak wajar, memicu kekhawatiran di kalangan investor dan pengawas bursa.
Penghentian sementara ini, yang berlaku mulai sesi I perdagangan hari ini, Senin (4/8/2025), menjadi sorotan utama karena salah satu emiten, MINA, dikenal terafiliasi dengan Happy Hapsoro, suami dari Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Pergerakan saham MINA memang membuat mata terbelalak, menciptakan sensasi di pasar modal Tanah Air.
Saham MINA menjadi bintang yang paling bersinar, sekaligus paling mencurigakan, dalam sepekan terakhir.
Pada penutupan perdagangan Jumat (1/8/2025), saham ini menorehkan rekor Auto-Reject Atas (ARA) dengan kenaikan fantastis 34,35%, dari Rp131 menjadi Rp176.
Tren kenaikan ini bukan fenomena sesaat. Dalam sebulan terakhir, harga saham MINA telah meroket 93,41%, melesat dari Rp91 ke Rp176.
Performa yang lebih menggemparkan terlihat secara tahunan, di mana saham ini melonjak 738,1% dari Rp21 ke Rp176. Angka-angka ini sontak memicu pertanyaan besar tentang fundamental perusahaan.
Sementara itu, saham ROCK juga mengalami pergerakan serupa. Pada perdagangan terakhir, saham ini naik sekitar 8,7% dari Rp460 ke Rp500.
Baca Juga: Investor Saham Tembus 7,1 Juta, 35 Juta Transaksi Dilakukan di Stockbid
Kenaikan ini melanjutkan reli dalam sebulan terakhir yang mencapai 119,3%, dari harga saham Rp228 ke Rp500.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menegaskan bahwa suspensi ini adalah tindakan preventif untuk melindungi investor.
"Penghentian sementara ini merupakan bentuk perlindungan bagi investor, agar memiliki waktu yang cukup untuk mencermati informasi yang tersedia dalam pengambilan keputusan investasinya," jelas Yulianto.
Tindakan ini diharapkan dapat mencegah investor terjebak dalam pusaran pergerakan harga yang spekulatif dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk menganalisis fundamental perusahaan lebih dalam.
Dengan demikian, investor bisa mengambil keputusan yang lebih rasional, bukan sekadar ikut-ikutan tren.
Hingga ada pengumuman lebih lanjut dari pihak bursa, perdagangan saham MINA dan ROCK akan tetap dihentikan sementara.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Bank Mandiri Dorong Akselerasi Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Kerja dan Usaha Ramah Disabilitas
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Capai 3% Buntut Penurunan Suku Bunga The Fed
-
SIM Mati Bisa Diperpanjang? Ini Syarat Terbaru dan Biayanya
-
LPDB Dorong Koperasi Pondok Pesantren Jadi Mitra Strategis Koperasi Desa Merah Putih