Suara.com - Lembaga riset internasional ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) mengklarifikasi mengenai pernyataan yang viral di media sosial.
Adapun, lembaga riset itu tidak pernah menyatakan Indonesia terancam bangkrut pada 2030 akibat utang yang membengkak.
Viralnya tanggapan ini dikarenakan Laporan Konsultasi Tahunan AMRO 2025 tentang Indonesia sebagai peringatan bahwa “Indonesia dapat runtuh pada tahun 2030”.
Pasalnya, laporan itu menggambarkan paralel langsung dengan krisis utang Sri Lanka pada tahun 2022.
Namun, laporan itu bukan memberikan pernyataan mengenai Indonesia yang bakal terancam krisis.
"Kami ingin mengklarifikasi bahwa AMRO tidak membuat pernyataan semacam itu. Laporan kami menyajikan penilaian berwawasan ke depan yang berbasis data mengenai prospek ekonomi makro Indonesia," katanya dalam website resminya dikutip, Rabu (6/8/2025).
Dia pun menyebut bahwa utang Indonesia akan terus meningkat. Namun, hal itu tidak bakal membuat krisis di negara tersebut.
"Meskipun kami mencatat bahwa rasio utang pemerintah terhadap PDB dapat meningkat secara bertahap hingga sekitar 42 persen pada tahun 2029, jika tren fiskal saat ini berlanjut, kami tidak memprediksi keruntuhan atau menyiratkan krisis yang akan datang," katanya.
Sebaliknya, AMRO memuji otoritas yang menunjukkan kehati-hatian dan disiplin fiskal, dengan mencatat bahwa mereka telah mengambil langkah-langkah untuk memitigasi risiko peningkatan utang di tengah lingkungan eksternal yang menantang.
Baca Juga: Viral Cerita Ayah Paksa Teman Gali Kuburannya Sendiri Usai Ketahuan Gauli Anak 8 Tahun
AMRO juga memproyeksikan keberlanjutan utang jangka menengah Indonesia akan tetap kuat, jauh di bawah aturan fiskal 60 persen dari PDB tingkat yang juga lebih rendah daripada rata-rata ASEAN.
Oleh karena itu, AMRO tetap yakin akan fundamental ekonomi Indonesia yang kuat dan komitmen pemerintah terhadap tanggung jawab fiskal.
Dia juga menghimbau para pemangku kepentingan untuk merujuk langsung ke laporan resmi dan siaran pers untuk mendapatkan wawasan yang akurat dan berimbang.
"Kami memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap solid di atas 5 persen hingga tahun 2029," tandasnya.
Sebelumnya, kabar mengejutkan datang dari ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO). Lembaga riset internasional ini memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 hanya akan mencapai 5,0%, angka yang sama persis dengan realisasi tahun sebelumnya.
Proyeksi ini jelas menjadi tamparan keras bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang telah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%.
Tag
Berita Terkait
-
Viral Bupati Pati Disebut Naikkan PBB 250 Persen, Tantang 50.000 Pendemo: Saya Tidak Akan Gentar!
-
3 Fakta Viral Penghulu di Sumbar, Berenang Seberangi Sungai Demi Layani Akad Nikah
-
Omzet Meledak 300 Persen, Pengusaha Konveksi Kebanjiran Pesanan Bendera One Piece
-
Viral Sound Horeg Menelan Nyawa, Ibu Muda di Lumajang Meninggal Dunia Usai Menonton
-
Shirohige Bukan Simbol Pemberontak: 4 Bukti Aparat Gagal Paham Mural One Piece
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Melambung Tinggi, Harga Emas Dunia Bakal Dijual Rp2,18 Juta per Gram
-
Dari Sampah ke Berkah: BRI Peduli Sulap TPS3R Jadi Sumber Inovasi dan Ekonomi Sirkular
-
Tren Belanja Gen Z Lebih Doyan Beli Produk Kecantikan, Milenial Lebih Pilih Bayar Tagihan
-
Pentingnya Surat Keterangan Kerja Agar Pengajuan KPR Disetujui
-
Kurangi Hambatan Non Tarif, Bank Sentral di ASEAN Sepakat Terus Gunakan Mata Uang Lokal
-
Produksi Padi Indonesia Kalah dari Vietnam, Imbas Ketergantungan Pupuk Kimia?
-
Coca Cola PHK 600 Karyawan, Ini Alasannya yang Mengejutkan
-
Jadwal Lanjutan Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Rilis, Usai Drama Ini Tahap Berikutnya
-
Harga Emas Antam Hari Ini Belum Berubah, Masih Dijual Segini Per Gramnya
-
Pecahkan Rekor Dunia, Rumah Miliader Ini Punya Ruangan Salju Dibangun Rp33 Triliun