Suara.com - Bank Indonesia (BI) mengumumkan langkah strategis untuk memperluas kerja sama sistem pembayaran berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ke Arab Saudi.
Inovasi ini secara spesifik ditujukan untuk memberikan kemudahan transaksi digital bagi jutaan jemaah haji dan umrah asal Indonesia saat berada di Tanah Suci.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengonfirmasi bahwa rencana ini akan memungkinkan jemaah untuk berbelanja dan melakukan pembayaran dengan mudah hanya dengan memindai QRIS.
Integrasi Langsung dengan Kartu Nusuk
Untuk merealisasikan rencana tersebut, BI akan mengintegrasikan sistem QRIS dan instrumen uang elektronik Indonesia dengan kartu Nusuk, yakni kartu identitas dan layanan resmi yang wajib dimiliki oleh jemaah selama menunaikan ibadah.
"InsyaAllah QRIS kita juga akan kita gunakan untuk para jemaah umroh dengan kartu Nusuk,” tutur Perry dalam pembukaan Karya Kreatif Indonesia 2025, Kamis (7/8/2025).
Langkah ini akan menghilangkan kebutuhan jemaah untuk menukar mata uang dalam jumlah besar, sehingga memberikan efisiensi dan keamanan transaksi.
Kepercayaan diri BI untuk melakukan ekspansi internasional ini didasari oleh adopsi QRIS yang luar biasa di dalam negeri.
Digitalisasi pembayaran ini menunjukkan tren yang sangat positif, dengan penetrasi yang masif hingga ke sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Baca Juga: BI Catat Penggunaan QRIS Meroket Tembus Rp 579 Triliun
"QRIS sudah digunakan 57 juta pengguna, 39,3 juta adalah UMKM. Membuktikan bahwa UMKM bisa digital bisa menembus pasar. Tidak hanya lokal tapi ekspor," jelas Perry.
Sebagai bukti konkret, data Bank Indonesia mencatat bahwa hingga semester I-2025, nilai transaksi QRIS telah mencapai Rp 579 triliun dari total 6,05 miliar transaksi.
Inovasi Berlanjut
Besarnya volume transaksi ini turut didorong oleh pengembangan berkelanjutan, salah satunya adalah inovasi QRIS Tanpa Pindai (QRIS TAP) yang kini mulai merambah sektor transportasi.
QRIS TAP merupakan metode pembayaran berbasis teknologi Near Field Communication (NFC) yang dirancang untuk memberi alternatif cara pembayaran bagi kebutuhan transaksi massal yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal (CeMuMuAH) seperti di sektor transportasi.
Implementasi QRIS TAP juga menandai langkah integratif antara sistem pembayaran digital dan layanan transportasi publik untuk mendukung sektor pariwisata.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga