Suara.com - Kabar duka menyelimuti dunia bisnis global. Goh Cheng Liang, salah satu orang terkaya di Singapura, pendiri Wuthelam Group, dan pemegang saham utama Nippon Paint, meninggal dunia hari ini, Selasa (12/8/2025), pada usia 98 tahun. Berita ini dikonfirmasi langsung oleh pihak keluarga dalam sebuah pernyataan resmi.
Melansir The Straits Times, Goh meninggalkan warisan kekayaan bersih sekitar US$13 miliar atau setara Rp221,78 triliun. Kisah hidupnya adalah sebuah inspirasi, dari seorang yang tumbuh dalam kemiskinan hingga menjadi taipan yang menguasai industri cat di Asia.
Lahir dalam kondisi serba kekurangan, Goh dilaporkan menghabiskan 12 tahun pertama hidupnya di sebuah kamar sewaan yang sempit bersama orang tua dan lima saudaranya. Setelah Perang Dunia II, ia sempat mencoba bisnis minuman bersoda yang gagal, hingga akhirnya bekerja di toko perangkat keras.
Titik balik hidupnya terjadi pada tahun 1949. Saat tentara Inggris melelang perlengkapan pasca-perang, Goh membeli beberapa barel cat dengan harga murah. Berbekal kamus bahasa Mandarin tentang bahan kimia, ia mulai bereksperimen mencampur warna dan pelarut, hingga akhirnya sukses menciptakan cat pertamanya, Pigeon Brand. Bisnisnya meledak setahun kemudian saat Perang Korea pecah dan impor sangat dibatasi.
Kesuksesan tersebut membuat Goh didekati oleh produsen cat asal Jepang, Nippon Paint, untuk menjadi distributornya. Hubungan kemitraan ini terus berkembang hingga pada tahun 1974, Goh mendirikan Wuthelam Holdings. Melalui Wuthelam, ia berhasil mengembangkan bisnisnya menjadi konglomerat global. Kini, Wuthelam memiliki hampir 60% saham Nippon Paint yang terdaftar di Bursa Efek Tokyo.
Selain dikenal sebagai pebisnis ulung, Goh Cheng Liang juga dikenang sebagai seorang filantropis yang sangat dermawan. Ia banyak mendanai penelitian medis, terutama dalam pengobatan kanker, menyediakan beasiswa bagi siswa kurang mampu, dan memberikan sumbangan ke berbagai lembaga kesejahteraan.
Pada tahun 1995, dengan bantuan mendiang Presiden Singapura Wee Kim Wee, ia mendirikan Yayasan Goh untuk menyalurkan upaya filantropisnya secara lebih terstruktur. Yayasan ini berperan penting dalam pendirian Pusat Kanker Nasional Singapura (NCCS) dan memberikan hibah untuk penelitian kanker anak.
"Kami sangat berduka atas meninggalnya Bapak Goh. Kontribusi dari Bapak Goh dan Yayasan Goh memberikan dampak positif bagi kehidupan pasien kanker dan keluarga mereka," kata Kepala Eksekutif NCCS, Lim Soon Thye.
Putra sulung mendiang, Goh Hup Jin, juga menyampaikan penghormatan yang mendalam. "Kami sangat beruntung karena beliau menunjukkan kepada kami cara menjadi orang baik, beliau mengajarkan kami untuk menjalani hidup dengan kasih sayang dan kerendahan hati." katanya.
Baca Juga: Kabar Duka, Aktor dan Fashion Desainer Opi Bachtiar Meninggal Dunia
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
GoTo Jawab Isu Terkait RUPSLB, Escrow Fund dan Merger dengan Grab
-
BPJS Ketenagakerjaan Peroleh Anugerah 5 Stars Gold dalam GRC & Leadership Award 2025
-
Batal Jadi Komisaris Bank BJB, Helmy Yahya: Ada Dirjen Kementerian Mengadu ke OJK Tentang Saya!
-
Historis Harga Bitcoin Naik 96 Persen Pasca Pembatalan Shutdown Pemerintah AS
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Makin Dekat dengan Rakyat, BRImo Digunakan 44,4 Juta User dengan Transaksi Rp25 Triliun per Hari
-
Investasi Rp6,4 Triliun di GOTO Diselidiki Kejagung, Intip Perkembangan Terbarunya
-
5 Cara Menagih Utang yang Susah Bayar Tanpa Bikin Hubungan Retak
-
Sumbang PDB Nasional, Sektor Pertambangan Jadi Penggerak Ekonomi Lokal di Berbagai Daerah
-
Bank BRI, BNI, Mandiri Kompak Gelar RUPSLB, Apa yang Dibahas?