Saat ini, program tersebut telah dilayani oleh 5.103 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, menjangkau 38 provinsi, 502 kabupaten/kota, dan 4.770 kecamatan.
Angka penerima manfaatnya pun terus melonjak.
“Untuk penerima manfaatnya saat ini sudah di atas 15 juta. InsyaAllah kami yakin akan mendekati angka 20 juta,” kata Dadan.
Untuk menyukseskan program raksasa ini, pemerintah menggandeng berbagai instansi dan organisasi masyarakat, mulai dari TNI, Polri, BIN, hingga organisasi besar seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, serta Kadin dan Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI).
Investasi Mitra Rp28 Triliun Tanpa Dana APBN
Fakta paling mencengangkan dari paparan Dadan adalah skema pendanaan untuk pembangunan infrastruktur SPPG.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan fisik ribuan unit layanan gizi ini tidak menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sebaliknya, pendanaan berasal dari investasi para mitra strategis.
"Bila dihitung nominal, satu satuan pelayanan itu membutuhkan kurang lebih antara Rp1,5 miliar-Rp2 miliar."
Jadi, kata dia, "uang yang sudah beredar di masyarakat ini sudah triliun ya, sudah hampir Rp28 triliun dan itu adalah bukan uang APBN, tetapi uang mitra."
Baca Juga: Mahfud MD 'Sentil' Kesiapan IKN: Pindah Ibu Kota Tak Semudah Pindahkan Burung di Pasar
Dadan menambahkan, serapan APBN sebesar Rp8,2 triliun untuk program MBG sejauh ini difokuskan pada intervensi gizi, seperti pengadaan bahan makanan bernutrisi, bukan untuk pembangunan fisik.
Program ini juga terbukti menggerakkan roda ekonomi lokal. Banyak pelaku usaha seperti restoran, kafe, hingga hotel yang mengubah fungsi dapurnya menjadi SPPG, melayani ribuan porsi makanan setiap hari dan menciptakan efisiensi baru dalam rantai pasok.
"Kalau satu restoran biasanya melayani mungkin sekitar 500 dikunjungi oleh para pengunjung, sekarang itu satu restoran yang berubah fungsi jadi SPPG itu melayani 3.500 porsi dan tidak ada satupun yang parkir di restoran tersebut," tutur Dadan, mengilustrasikan dampak ekonomi dan efisiensi logistik dari program tersebut.
Strategi Baru Distribusi Beras Nasional
Selain MBG, rapat tersebut juga secara khusus membahas peran Perum Bulog dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras.
Dadan Hindayana membenarkan bahwa strategi distribusi beras menjadi topik penting yang didiskusikan bersama Kepala Bulog.
Tag
Berita Terkait
-
Mahfud MD 'Sentil' Kesiapan IKN: Pindah Ibu Kota Tak Semudah Pindahkan Burung di Pasar
-
Soroti Korupsi Jelang HUT RI, Mahfud MD Bongkar Teori Politik 'Joko Tingkir' Prabowo
-
5 Fakta Penting Aksi Bendera One Piece Ustaz Felix yang Jadi Uji Kebijakan Publik
-
Buka-bukaan Ustaz Felix Siauw Soal One Piece: Bukan Sekadar Hobi, tapi Pesan untuk Pemerintah
-
Di Balik Aksi Unik Ustaz Felix Siauw Kibarkan Bendera One Piece, Ternyata Ini Pesan yang Disampaikan
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
Terkini
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak
-
Bukan Bitcoin! Koin Kripto Ini Diprediksi Bakal Meroket Tahun 2026
-
IHSG Bangkit Setelah Libur Panjang, Kembali ke Level 8.600
-
Pemerintah Mulai Tentukan Lokasi Hunian Tetap untuk Korban Banjir Sumatera
-
Isu BEEF Dicaplok Raksasa Korea Selatan, Efek Program MBG?
-
Ketika Uang Tunai Tak Lagi 'Sakti' di Negeri Sendiri? Mengapa Itu Bisa Terjadi?
-
Profil Samuel Ardi Kristanto, Pengusaha Usir Nenek Elina yang Kini Ditangkap Polisi
-
PU Percepat Penanganan Banjir Aceh Tamiang, 36 Alat Berat Dikerahkan
-
Purbaya Tambah Anggaran Rp 7,66 Triliun untuk THR dan Gaji ke-13 Guru ASN Daerah
-
Kilas Balik Pasar Kripto Sepanjang Tahun 2025