Suara.com - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, melontarkan keprihatinan mendalam terkait kondisi pemberantasan korupsi di Indonesia yang dinilainya masih menjadi borok serius menjelang perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 RI.
Dalam sebuah diskusi di kanal YouTube Mahfud MD Official, ia tak hanya menyoroti praktik lancung yang seolah tak ada habisnya.
Tetapi juga menguliti sebuah teori politik yang ia duga tengah dimainkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Mahfud mengaku miris melihat bagaimana korupsi masih merajalela, bahkan menyeret pejabat-pejabat di lingkaran kekuasaan pada era pemerintahan sebelumnya.
Ia menyebut sejumlah kasus korupsi yang menjadi sorotan publik, mulai dari yang melibatkan anggota DPR, bupati, hingga menteri di kabinet Presiden Joko Widodo, menjadi bukti nyata bahwa perang melawan korupsi masih jauh dari kata usai.
Di tengah keprihatinannya, Mahfud mengapresiasi komitmen yang digaungkan Presiden Prabowo untuk menyikat habis para koruptor.
Namun, ia juga menangkap adanya sindiran tajam dari publik bahwa banyak figur yang diduga korup justru kini berada di dekat pusat kekuasaan.
Fenomena inilah yang membuat Mahfud MD mengemukakan teori politik "Joko Tingkir". Menurutnya, ini adalah strategi yang sedang dijalankan oleh pemerintahan saat ini untuk tampil sebagai pahlawan.
"Joko Tingkir itu begini, kerbau itu dibiarkan mengamuk dulu, kemudian Joko Tingkir yang datang," jelas Mahfud, menganalogikan kondisi carut-marut yang dibiarkan terjadi untuk kemudian diselesaikan oleh sang pemimpin.
Baca Juga: Gus Yaqut Resmi Dicekal, KPK Dalami SK Kontroversialnya: Siapa 'Bos Besar' Beri Perintah?
Ia mencontohkan beberapa kebijakan populis Prabowo, seperti pembatalan rencana kenaikan PPN 12% dan penanganan sigap masalah kelangkaan gas 3 kg, sebagai bagian dari implementasi strategi "Joko Tingkir" tersebut.
Langkah-langkah ini seolah menjadi jawaban heroik atas masalah yang sempat meresahkan masyarakat.
Meski begitu, Mahfud menegaskan bahwa kunci utama pemberantasan korupsi bukanlah terletak pada pembuatan regulasi baru.
Menurutnya, perangkat hukum di Indonesia sudah lebih dari cukup untuk menjerat para koruptor. Masalah sesungguhnya, kata dia, berakar pada integritas para penegak hukumnya.
"Kalau pimpinan aparat penegak hukumnya bagus, dia akan menindak korupsi di kabinet tanpa perlu perintah langsung dari Presiden," tegas Mahfud.
Ia menekankan vitalnya menempatkan sosok-sosok berintegritas dan bernyali di pucuk pimpinan lembaga penegak hukum, seperti Kepolisian, Kejaksaan Agung, hingga Mahkamah Agung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
Profil Nanik S Deyang: Petinggi BGN Nangis Bongkar Borok Politisi Minta Proyek MBG
-
Pendidikan Nanik S Deyang: Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Petinggi Program MBG
-
Ironi di Muktamar X PPP; Partai Islam Ricuh, Waketum: Bagaimana Mau Mendapat Simpati Umat?