Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti kelemahan fundamental dari dua sistem ekonomi dominan di dunia, yaitu kapitalisme dan komunisme.
Dalam sebuah acara Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah di YouTube Bank Indonesia (BI) pada Rabu (13/8/2025). Sri Mulyani menyebut kedua sistem ini memiliki dampak negatif yang signifikan, mendorongnya untuk mengusulkan ekonomi Islam sebagai "jalan ketiga" yang lebih berkeadilan.
Sri Mulyani secara tegas mengkritik sistem kapitalisme yang ia sebut memusatkan perhatian pada profit sebagai nilai moral tertinggi. Akibatnya, sistem ini menciptakan konsentrasi kapital atau kekayaan pada sekelompok kecil individu.
"Kita melihat banyak implikasi negatif dalam berbagai bentuk ketimpangan konsentrasi dari kekuatan, baik kekuatan kapital yaitu ekonomi dan kekuatan politik pada segelintir manusia," ujar Sri Mulyani.
Ia mencontohkan perkembangan pesat dalam bidang kecerdasan buatan (AI), di mana miliaran dolar diinvestasikan karena adanya konsentrasi kapital pada beberapa perusahaan atau individu yang menguasainya. Menurutnya, fenomena ini menimbulkan keresahan global terkait tata kelola ekonomi, karena dikhawatirkan kekuasaan ekonomi akan semakin terkumpul di tangan sekelompok kecil orang.
Di sisi lain, Sri Mulyani juga mengkritik komunisme, yang muncul sebagai antitesis kapitalisme. Ia menilai sistem komunisme gagal karena menghilangkan motivasi individu untuk mencapai yang terbaik. Prinsip "sama rata dan sama rasa" dalam komunisme, menurutnya, tidak menciptakan inovasi dan kemajuan.
Dengan kelemahan yang dimiliki kedua sistem tersebut, Sri Mulyani mendorong ekonomi Islam untuk menjadi solusi.
Menkeu menilai ekonomi Islam memiliki potensi untuk menjadi "inspirasi atau juga sekaligus jalan ketiga" karena berlandaskan pada prinsip keadilan. Menurutnya, fondasi ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan mewujudkan Indonesia Emas dengan mengedepankan keadilan.
Namun, ia juga mengingatkan agar implementasi ekonomi syariah tidak menambah beban, menciptakan inefisiensi, atau menimbulkan moral hazard.
Baca Juga: Sri Mulyani: Mengelola Anggaran Tanpa Transparansi Pasti Banyak Setan
Untuk mewujudkan ekonomi Islam yang berkeadilan, Sri Mulyani menekankan pentingnya meneladani empat sifat Rasulullah SAW, yaitu shiddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan), dan fathonah (cerdas). Ia menilai keempat sifat ini merupakan fondasi dari good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik.
Ia mencontohkan, jika sifat shiddiq dan amanah diterapkan, tidak akan ada pihak yang mencederai tanggung jawab dalam mengelola APBN senilai Rp3.800 triliun. Sifat tabligh, menurutnya, berarti harus ada transparansi, yang dapat mencegah penyimpangan. Terakhir, sifat fathonah atau cerdas sangat penting untuk menghadapi perubahan dunia yang begitu cepat, terutama dengan perkembangan teknologi digital.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember