Penggunaan SAF dari minyak jelantah merupakan langkah nyata dalam menciptakan energi bersih di sektor penerbangan. Selain mengurangi emisi karbon hingga 84% dibandingkan avtur konvensional, SAF Pertamina juga mendukung ekonomi sirkuler dan kemandirian energi nasional.
Pelita Air menjadi maskapai pertama yang menggunakan SAF produksi Pertamina dalam penerbangan uji coba ini, Penerbangan perdana ini sekaligus menandai kesiapan ekosistem SAF untuk digunakan secara komersial ke depan.
Pertamina melalui anak usahanya juga terus membangun ekosistem pengumpulan bahan baku SAF dari minyak jelantah melalui program UCollect, bekerja sama dengan sektor HoReCa dan rumah tangga. Model ini melibatkan masyarakat dan UMKM untuk memperkuat ekonomi sirkular sekaligus menjawab tantangan ketersediaan bahan baku secara berkelanjutan.
Dengan optimalisasi ekosistem SAF ini, Pertamina menargetkan menjadi penyedia utama bahan bakar pesawat ramah lingkungan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kawasan Asia Tenggara.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.***
Berita Terkait
-
Dorong Ekonomi Sirkular, Pertamina SAF Wujudkan Solusi Ramah Lingkungan dan Pengurangan Emisi
-
Kapasitas Pembangkit Naik 14%, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di Perusahaan Energi Filipina CREC
-
Kolaborasi Pertamina dan Pindad: Resmikan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama Indonesia
-
Kado HUT RI ke-80: Pertamina EP Prabumulih Sukses Tingkatkan Produksi Migas Hingga 935%
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Berbagai Promo Menarik MyPertamina untuk Rayakan HUT RI ke-80
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
OJK: Peluang Kecanggihan Teknologi Infomasi di Industri Keuangan, Apa Untungnya?
-
Berkomitmen pada Keberlanjutan, Brantas Abipraya Meraih Platinum Award CSRSDGESG 2025
-
Rupiah Dibuka Demam Lawan Dolar Pada Perdagangan Hari Ini, Sentuh Level Rp 16.591
-
IHSG Dibuka Menghijau, Tiga Saham Bank Ini Malah Berwarna Merah
-
PLTS Terapung di Waduk Saguling Mulai Dibangun, Bisa Suplai Listrik 50 Ribu Rumah
-
OPEC+ Ngotot Tambah Produksi 137 Ribu BPH, Pasar Panik!
-
Ekonom Sarankan Pemerintah Beri Diskon Tarif Listrik Lagi Demi Daya Beli
-
IHSG Dibuka Hijau, Investor Pantau Data Ekonomi Domestik Penting.
-
Awali Pekan Ini, Harga Emas Antam Melompat ke Rekor Tertinggi Jadi Rp 2.250.000 per Gram
-
Gubernur Bank Indonesia : 94 Persen Bank Syariah Main di Pasar Uang