Suara.com - Keberhasilan PT Pertamina (Persero) mengembangkan Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan baku minyak jelantah memiliki dampak ganda yaitu berputarnya ekonomi di masyarakat sekaligus mengurangi emisi lingkungan di industri penerbangan.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan pengembangan Pertamina SAF akan mendorong ekonomi sirkular karena melibatkan masyarakat luas dalam mata rantai bahan bakunya.
“Ekosistem Pertamina SAF akan mendorong peningkatan ekonomi sirkuler di masyarakat, karena masyarakat dapat terlibat sebagai pemasok untuk bahan baku Used Cooking Oil atau minyak jelantahnya,” ujar Fadjar.
Pertamina, imbuh Fadjar, telah meluncurkan inisiatif UCollect. Program ini mengajak masyarakat secara aktif untuk menjadi bagian dari ekosistem energi bersih dengan mengumpulkan minyak jelantah rumah tangga.
“Masyarakat bisa menukarkan minyak jelantah di titik-titik pengumpulan yang telah disediakan, seperti UCollect Box di sejumlah SPBU dan rumah sakit IHC Pertamina,” imbuh Fadjar.
Saat ini, Pertamina telah menyediakan 35 titik UCollect Box yang tersebar di berbagai wilayah strategis, mulai dari Jakarta, Tangerang, Tangerang Selatan, Depok, Bandung, Semarang, Surabaya, Gresik, Bali, hingga Palembang.
Daftar lengkap lokasi dapat dilihat di aplikasi MyPertamina atau melalui tautan https://mypertamina.id/ubah-jelantah-jadi-rupiah.
Pada saat yang sama, Pertamina juga telah membangun kemitraan kolektif untuk mengumpulkan minyak jelantah dari berbagai sektor komersial, seperti hotel, restoran, kafe (HoReCa), serta industri lainnya.
Peran serta publik dalam Pertamina SAF diharapkan akan mendorong peningkatan produksi bahan bakar pesawat yang ramah lingkungan secara berkelanjutan.
Baca Juga: Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan Bioavtur dari Minyak Jelantah
Fadjar menegaskan, produk SAF ini berpotensi mengurangi 84 persen emisi jika dibandingkan avtur konvensional (fosil) sehingga mendukung peta jalan transisi energi menuju Net Zero Emission.
“Ke depan, kapasitas produksi Pertamina SAF ini akan terus ditingkatkan, sehingga ekosistem SAF terus berkembang serta target pengurangan emisi bisa diakselerasi,” pungkas Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. ***
Berita Terkait
-
Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan Bioavtur dari Minyak Jelantah
-
Di Depan DPR! KPK Beberkan Daftar Target 2025: Dari Skandal LNG Pertamina Hingga Mafia Haji
-
Pertamina Resmikan Penerbangan Perdana SAF dari Minyak Jelantah
-
Kapasitas Pembangkit Naik 14%, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di Perusahaan Energi Filipina CREC
-
AJP 2025 Hadir! Pertamina Ajak Jurnalis Energize Indonesia dengan Karya Inspiratif
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
RI Targetkan 16 Juta Turis Asing, Ekspansi Hotel Mewah Makin Meriah
-
Pemerintah Akan Tata Ulang Legalitas IKN Setelah MK Batalkan HGU 190 Tahun
-
BI Serap Rp290 Miliar dari Lelang Obligasi PT Sarana Multigriya Finansial, Apa Untungnya?
-
Pemerintah Optimistis Negosiasi Tarif dengan AS Rampung Sebelum 2025 Berakhir
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak
-
Kejagung Ungkap Status Victor Hartono, Anak Orang Terkaya Indonesia yang Dicekal dalam Kasus Korupsi
-
Mulai Malam Ini Pemerintah Resmi Kasih Diskon Tiket Kereta hingga Pesawat Besar-besaran
-
Pertamina Mulai Bersiap Produksi Massal Avtur dari Minyak Jelantah