Suara.com - Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang kian pesat membawa peluang sekaligus tantangan baru. Menurut data Bank Indonesia, transaksi QRIS hingga kuartal II 2025 telah mencapai Rp317 triliun, melonjak 121% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan lebih dari 57 juta pengguna dan 93% merchant berasal dari UMKM, layanan keuangan digital kini semakin dekat dengan kehidupan sehari-hari. Namun, di balik kemudahan ini, ancaman penipuan online dan serangan siber semakin canggih.
Inilah alasan mengapa Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) melalui Indonesia Digital Bank Summit (IDBS) 2025 menegaskan pentingnya membangun kepercayaan digital dan meningkatkan literasi masyarakat agar tetap aman di dunia maya.
Ancaman Semakin Kompleks, Waspada Penipuan Digital!
Deputi Komisioner Pengawas Bank Swasta OJK, Indarto Budiwitono, mengingatkan bahwa percepatan digitalisasi perbankan membawa konsekuensi besar, salah satunya meningkatnya risiko serangan siber dan penipuan online.
“Era digitalisasi membuat layanan keuangan menjadi lebih cepat dan efisien, namun juga memunculkan tantangan berupa tingginya potensi serangan siber. Karena itu, penguatan keamanan informasi dan perlindungan konsumen menjadi kunci menjaga kepercayaan publik,” jelas Indarto.
Ia menekankan bahwa masyarakat perlu lebih bijak, tidak hanya menikmati kemudahan teknologi, tetapi juga meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus penipuan online, mulai dari phishing, social engineering, hingga aplikasi palsu.
Tips Aman Terhindar dari Penipuan Online
Berdasarkan arahan AFTECH dan OJK, berikut beberapa langkah penting yang bisa dilakukan masyarakat agar lebih aman saat bertransaksi digital:
Baca Juga: Roblox dan Budaya Panik Moral: Apakah Kita Terlalu Cepat Menghakimi?
1. Jaga Kerahasiaan Data Pribadi
Jangan pernah membagikan OTP, PIN, atau password kepada siapapun, termasuk pihak yang mengaku dari bank atau fintech.
2. Periksa Keaslian Platform dan Aplikasi
Pastikan mengunduh aplikasi resmi melalui App Store atau Play Store dan selalu periksa alamat situs.
3. Waspada Tawaran Menggiurkan
Modus penipuan sering menggunakan iming-iming hadiah, investasi berimbal tinggi, atau promo kilat. Verifikasi kebenarannya sebelum mengambil keputusan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
3 Senjata Cerdas Investasi Rp100 Ribu per Hari untuk Pensiun Mapan Anak Muda
-
Viral BBM Bobibos, Kementerian ESDM Jelaskan Langkah Agar Bisa Dijual Bebas
-
Emiten TRON Fokus Garap Bisnis Infrastruktur Kendaraan Listrik
-
Apa Benar Emiten Properti DADA Berkantor Dekat Warung Kelontong? Manajemen Beri Pembelaan
-
Lowongan Kerja OJK PCAM 9 dan MLE: Kualifikasi, Syarat dan Cara Pendaftaran
-
Menkeu Purbaya: Mana Pemain Saham Gorengan yang Sudah Ditangkap?
-
Harga Bitcoin Terus Merosot Hingga di Bawah USD 90.000, Begini Prospeknya
-
Masyarakat Bisa Pinjam Dana ke Danantara untuk Bangun Dapur MBG, Gimana Caranya?
-
Purbaya Heran BTN Minta Tambah Anggaran Padahal Penyerapan Minim: Aneh Juga Dia
-
Saham Bank BUMN Rontok Serempak, Investor Cuek usai Menkeu Purbaya Suntik Rp76 T