Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I, Senin (1/9/2025) masih betah di zona merah. IHSG melemah 59 poin atau 0,76 persen ke level 7.779.
Pergerakan ini lebih baik dibandingkan pada awal sesi yang melemah ke level 7.620.
Pada sesi I ini sebanyak 23,54 lembar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp 14,65 triliun dan frekuensi sebesar 1,51 juta kali. Sebanyak 172 saham alami penguatan, 567 saham turun, dan 217 saham tidak alami pergerakan.
Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya menyebut, pelemahan IHSG ini efek dari situasi dan kondisi dalam negeri juga tampaknya tidak kondusif. Investor khawatir akan ada demontrasi lanjutan hal ini pasca gelombang demontrasi yang menyuarakan ketidakpuasan terhadap tunjangan dan sikap elite politik atau anggota parlemen.
"Pasar berharap sikap dari pernyataan pemerintah Presiden Prabowo dapat meminimalisirkan panasnya kondisi sosial dan politik dalam negeri," tulis Pilarmas.
Namun, Pilarmas Investindo menilai perekonomian Indonesia masih solid dilihat dari indeks manufaktur Indonesia berada di level 51,5 pada Agustus 2025 atau naik dari bulan sebelumnya 49,2 pada Juli 2025.
"Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan posisi neraca perdagangan Indonesia bulan Juli 2025 neraca dagang surplus USD 4,18 miliar. Dan inflasi bulan Agustus secara tahunan 2,31 persen berada dalam kisaran target Bank Indonesia (BI) 1,5 persen hingga 3,5 persen," tulis Pilarmas.
Adapim, ada sesi pertama hari ini, saham-saham yang mengalami kenaikan terbesar TMPO, PGUN, SONA, SOSS, CBUT. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan terbesar VOKS, UANG, DEFI, ASHA, COIN.
Baca Juga: IHSG Memerah di Awal Sepi, Pemerintah Mohon-mohon Investor Paham Kondisi yang Terjadi
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW
-
Revisi UU P2SK Dinilai Beri Perlindungan bagi Nasabah Kripto
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals