- Bank Indonesia optimis ekonomi tumbuh 5,3 persen di 2026
- Penurunan suku bunga dan inflasi rendah jadi kunci dukungan BI
- Pertumbuhan ditopang ekspor dan sektor domestik seperti jasa dan industri
Suara.com - Bank Indonesia (BI) tetap optimis pertumbuhan ekonomi akan stabil untuk tahun depan.
Adapun, diramal mencapai 5,3 persen (year on year/YoY), sedikit lebih rendah dari target pemerintah yakni 5,4 persen.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun depan akan sebesar kisaran 4,7 persen sampai dengan 5,5 persen.
Hal ini dikarenakan sudah diturunkannya suku bunga sebanyak empat kali.
"Kami all out. Dengan inflasi yang rendah, semua kebijakan kami adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi tapi kecenderungannya akan ke 5,3 persen dengan arah penurunan suku bunga kami dan dengan kebijakan-kebijakan fiskal yang disampaikan Bu Menteri Keuangan,"katanya dikutip dari video YouTube DPD, Rabu (3/9/2025).
Dia pun optimistis terhadap target pertumbuhan ekonomi pemerintah sebesar 5,4 persen (YoY), sebagaimana tertuang pada RAPBN 2026.
Apalagi, perkiraan itu sejalan dengan capaian pada kuartal II/2025 sebesar 5,12 persen (YoY), yang melebihi ekspektasi para ekonom dan menuai sorotan.
"Tentu saja dengan didukung ekspor dan juga peningkatan sektor-sektor di dalam negeri, baik untuk perdagangan, transportasi, maupun jasa, juga industri makanan-minuman maupun juga sektor-sektor lain dengan semakin meningkatnya kegiatan ekonomi kita,” jelas Perry.
Dia pun menegaskan komitmen bank sentral untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan tetap menjaga inflasi rendah dan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca Juga: Jejak Pencucian Uang Terendus, KPK Sita 15 Mobil Milik Tersangka Satori
"Capaian inflasi ini tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen atau dalam rentang 1,5 persen sampai dengan 3,5 persen," tandasnya.
Untuk diketahui, pemerintah memasang target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen yoy pada RAPBN 2026.
Asumsi dasar makro tahun depan itu juga telah disepakati dengan Komisi XI DPR bulan lalu.
Berita Terkait
-
Menko Airlangga: Tidak Ada Negara yang Bisa Tumbuh Konsisten di 5 Persen
-
Bos BI : Suku Bunga Sudah di Level Terendah Sejak 2022
-
QRIS Antarnegara Hadir di Jepang, Netzme Dorong UMKM Indonesia Go Global
-
Pertumbuhan Ekonomi Global Diramal Bakal Suram, Ini Penyebabnya
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
BCA Akan Buyback Saham, Ini Bocoran Detailnya
-
Pelindo Terapkan TBS untuk Tingkatkan Kelancaran Arus Barang di Pelabuhan
-
BCA Buka Suara Tanggapi Rumor IPO Bank Digital Blu
-
Isu Kerenggangan Purbaya-Luhut Panas, Tak Saling Tegur Sapa Saat Sidang Kabinet
-
RI Targetkan Bisa Kelola Rp180 T Wakaf, Tapi Banyak Tantangan
-
PTBA Tawarkan Briket Tanpa Asap Sebagai Solusi Masak Murah Menu MBG
-
PTBA: Proyek DME Mulai 2026, Butuh Rp 40 Triliun untuk Bangun Pabrik
-
Perpres Sampah jadi Energi Diterbitkan, Bahlil Ajak Danantara Koordinasi
-
Menkeu Purbaya Tolak Usul Batas Defisit APBN di Atas 3 Persen
-
IHSG Meroket 2 Persen, Sentimen Redanya Perang Dagang Jadi Penyokong