Suara.com - Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, mengeluarkan kecaman keras terhadap Israel menyusul serangan yang terjadi di ibu kota Doha pada Selasa (9/9/2025).
Dalam pernyataan resminya, Al-Thani tak segan menyebut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, "narsis" dan menilai serangan tersebut "berbahaya."
"Serangan dan penargetan ini tidak hanya melampaui hukum internasional, tetapi juga standar moral," kata Al-Thani.
Ia juga menyoroti ironi serangan tersebut, di mana Qatar adalah negara mediator yang memfasilitasi perundingan damai dengan kehadiran delegasi dari Israel sendiri.
Serangan ini menewaskan seorang pejabat keamanan Qatar dan lima anggota Hamas. Al-Thani menegaskan bahwa Doha berhak untuk mengambil tindakan.
Qatar telah membentuk tim hukum untuk meninjau insiden ini guna memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Ancaman terhadap Perundingan Gencatan Senjata
Meskipun Al-Thani mengakui bahwa serangan tersebut telah mengubah lanskap perundingan yang sedang berlangsung, ia menegaskan bahwa diplomasi Qatar tidak akan terpengaruh oleh perilaku negara-negara seperti Israel.
"Mediasi diplomatik Qatar adalah bagian dari identitas ini dan akan terus berlanjut, dan tidak akan tergoyahkan dalam melanjutkan peran ini," tambahnya.
Baca Juga: Israel Serang Gaza, Hampir 70 Warga Palestina Tewas dalam Sehari
Qatar merupakan mediator utama dalam perundingan gencatan senjata yang didukung Amerika Serikat untuk mengakhiri perang di Gaza.
Serangan di Doha diklaim oleh Israel untuk menargetkan para petinggi Hamas yang sedang berkumpul membahas proposal gencatan senjata terbaru AS.
Menurut laporan media, sekitar 12 serangan udara Israel menghantam bangunan tempat tinggal di Doha. Kantor Perdana Menteri Israel mengisyaratkan bahwa Israel bertindak sendiri dalam serangan tersebut.
Di sisi lain, Hamas dalam pernyataan resminya mengatakan bahwa serangan Israel itu bertujuan untuk menggagalkan perundingan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
Sebagai informasi, Qatar memainkan peran kunci sebagai mediator dalam perundingan gencatan senjata di Gaza, menjaga jalur komunikasi langsung dengan AS, Israel, dan Hamas.
Hubungan Qatar dengan AS juga sangat dekat, terbukti dari statusnya sebagai Sekutu Utama Non-NATO sejak tahun 2022. Qatar juga menjadi lokasi Pangkalan Udara Al Udeid, fasilitas militer Amerika terbesar di kawasan Timur Tengah.
Berita Terkait
-
Ada Mark Ruffalo, Para Aktor dan Sineas Kompak Boikot Industri Film Israel
-
Israel Bom Ibu Kota Qatar
-
Detik-detik Bentrok Gennaro Gattuso vs Striker Israel Dor Turgeman
-
Lini Belakang Italia Gampang Ditembus, Gattuso: Rasanya Mau Mati
-
Aksi Berani Suporter Italia: Balik Badan Saat Lagu Israel Berkumandang
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Diresmikan Prabowo, Jembatan Ini Habiskan 10 Ribu Ton Semen
-
Akhir Tahun jadi Berkah Buat Industri Logistik
-
IHSG Turun Dibayangi The Fed, Ini Analisis Rekomendasi Saham Trading Jumat 12 Desember
-
CPNS 2026 Diutamakan untuk Fresh Graduate, Menpan-RB Ungkap Alasannya
-
Ancam Rumahkan 16 Ribu Pegawai Bea Cukai, Purbaya Sebut Perintah dari 'Bos Atas'
-
SHIP Tambah 1 Armada VLGC Perluas Pasar Pelayaran Migas Internasional
-
Mentan Amran Pastikan Pemerintah Tangani Penuh Pemulihan Lahan Pertanian Puso Akibat Bencana
-
Strategi Asabri Hindari Fraud dalam Pengelolaan Dana Pensiun
-
Bisnis Properti di Negara Tetangga Tertekan, Fenomena Pajak Bisa Jadi Pelajaran
-
Manuver Purbaya Tarik Bea Keluar Emas, Ini Efeknya Versi Ekonom UI