Bisnis / Ekopol
Rabu, 10 September 2025 | 11:58 WIB
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al Thani (Instagram/mba_althaniqtr)
Baca 10 detik
  • Qatar mengecam serangan Israel di ibu kota Doha.
  • Serangan tersebut menargetkan petinggi Hamas yang sedang bernegosiasi.
  • Serangan itu mempersulit perundingan gencatan senjata Gaza.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, mengeluarkan kecaman keras terhadap Israel menyusul serangan yang terjadi di ibu kota Doha pada Selasa (9/9/2025).

Dalam pernyataan resminya, Al-Thani tak segan menyebut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, "narsis" dan menilai serangan tersebut "berbahaya."

"Serangan dan penargetan ini tidak hanya melampaui hukum internasional, tetapi juga standar moral," kata Al-Thani.

Ia juga menyoroti ironi serangan tersebut, di mana Qatar adalah negara mediator yang memfasilitasi perundingan damai dengan kehadiran delegasi dari Israel sendiri.

Serangan ini menewaskan seorang pejabat keamanan Qatar dan lima anggota Hamas. Al-Thani menegaskan bahwa Doha berhak untuk mengambil tindakan.

Qatar telah membentuk tim hukum untuk meninjau insiden ini guna memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Ancaman terhadap Perundingan Gencatan Senjata

Meskipun Al-Thani mengakui bahwa serangan tersebut telah mengubah lanskap perundingan yang sedang berlangsung, ia menegaskan bahwa diplomasi Qatar tidak akan terpengaruh oleh perilaku negara-negara seperti Israel.

"Mediasi diplomatik Qatar adalah bagian dari identitas ini dan akan terus berlanjut, dan tidak akan tergoyahkan dalam melanjutkan peran ini," tambahnya.

Baca Juga: Israel Serang Gaza, Hampir 70 Warga Palestina Tewas dalam Sehari

Qatar merupakan mediator utama dalam perundingan gencatan senjata yang didukung Amerika Serikat untuk mengakhiri perang di Gaza.

Serangan di Doha diklaim oleh Israel untuk menargetkan para petinggi Hamas yang sedang berkumpul membahas proposal gencatan senjata terbaru AS.

Menurut laporan media, sekitar 12 serangan udara Israel menghantam bangunan tempat tinggal di Doha. Kantor Perdana Menteri Israel mengisyaratkan bahwa Israel bertindak sendiri dalam serangan tersebut.

Di sisi lain, Hamas dalam pernyataan resminya mengatakan bahwa serangan Israel itu bertujuan untuk menggagalkan perundingan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.

Sebagai informasi, Qatar memainkan peran kunci sebagai mediator dalam perundingan gencatan senjata di Gaza, menjaga jalur komunikasi langsung dengan AS, Israel, dan Hamas.

Hubungan Qatar dengan AS juga sangat dekat, terbukti dari statusnya sebagai Sekutu Utama Non-NATO sejak tahun 2022. Qatar juga menjadi lokasi Pangkalan Udara Al Udeid, fasilitas militer Amerika terbesar di kawasan Timur Tengah.

Load More