- Harjo Sutanto, pendiri Wings Group, meninggal dunia di usia 102 tahun.
- Bersama rekannya, ia membangun perusahaan dari nol sebagai pabrik sabun rumahan di Surabaya pada 1948.
- Wings Group berkembang dari produsen sabun menjadi konglomerat besar dengan produk beragam.
Suara.com - Kabar duka menyelimuti dunia bisnis Indonesia pada 10 September 2025. Salah satu pendiri Wings Group, Harjo Sutanto, mengembuskan napas terakhirnya di usia 102 tahun.
Kepergiannya meninggalkan jejak yang tak terhapuskan, sebuah kisah inspiratif tentang kegigihan, visi, dan kerja keras yang berhasil mengubah sebuah usaha rumahan menjadi salah satu konglomerat terbesar di Tanah Air.
Awal Mula dari Pabrik Rumahan di Surabaya
Kisah sukses Harjo Sutanto dimulai pada tahun 1948, di sebuah pabrik sabun sederhana di Surabaya. Bersama rekannya, Johannes Ferdinand Katuari, Harjo mendirikan sebuah perusahaan yang awalnya bernama Fa. Thong Fat.
Nama ini kemudian berubah menjadi Fa. Wings. Dengan hanya enam karyawan, mereka memulai produksi sabun colek berwarna hijau di Jalan Kalisosok Kidul.
Pada masa-masa awal, tantangan terbesar adalah memasarkan produk. Keterbatasan modal tidak menyurutkan semangat Harjo.
Ia menggunakan strategi pemasaran yang sederhana namun efektif: dari pintu ke pintu. Dengan sepeda, mereka berkeliling di wilayah Jawa Timur, menawarkan sabun colek mereka langsung kepada konsumen.
Strategi ini membuahkan hasil. Produk mereka diterima dengan baik, dan permintaan mulai meningkat. Tak lama kemudian, sabun colek mereka mulai dijual di warung-warung dan melalui agen-agen.
Ekspansi dan Diversifikasi Produk yang Brilian
Baca Juga: Profil Megawati Zebua, Anggota DPRD Sumut Diduga Cekik Pramugari Wings Air
Kesuksesan awal ini menjadi fondasi bagi pertumbuhan Wings Group. Pada tahun 1980, perusahaan melakukan ekspansi besar-besaran dengan membangun pabrik baru dan memperluas jaringan distribusi ke seluruh Indonesia. Ini adalah langkah strategis yang mengubah skala bisnis mereka.
Tak hanya memperluas jangkauan, Harjo juga memiliki visi untuk diversifikasi produk. Ia menyadari bahwa keberlanjutan bisnis terletak pada kemampuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan konsumen sehari-hari.
Pada tahun 1980-an, Wings meluncurkan sabun mandi GIV yang langsung meledak di pasaran. Merek ini menjadi salah satu produk ikonik yang masih populer hingga kini.
Pada tahun 1991, Fa. Wings resmi berganti nama menjadi PT Wings Surya. Perubahan nama ini menandai babak baru dalam perjalanan perusahaan.
Di bawah kepemimpinan Harjo dan Johannes, Wings Group terus berkembang pesat, merambah berbagai kategori produk. Portofolio mereka meluas dari deterjen (So Klin), pembersih piring (Mama Lemon), hingga pembersih lantai (Super SOL).
Transformasi Menjadi Konglomerat Global
Berita Terkait
-
Harjo Sutanto, Pendiri Wings Group Wafat 102 Tahun dan Warisan Bisnisnya
-
Kekayaan Harjo Sutanto, Konglomerat Pendiri Wings Group Wafat di Usia 102 Tahun
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya
-
Purbaya Akui Pertumbuhan Ekonomi Q3 2025 Lambat, Tapi Warga Mulai Percaya Prabowo