- Pemerintah memindahkan dana SAL dari BI sebesar Rp 200 triliun ke 5 bank BUMN.
- Lima bank penerima dana itu dilarang menggunakan uang tersebut untuk membeli SBN.
- Untuk memastikan duitnya digunakan untuk menyalurkan kredit ke masyarakat, dana tersebut dikenai bunga 4 persen.
Suara.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mencairkan dana pemerintah senilai Rp200 triliun ke lima bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) pada Jumat ini (12/9/2025).
Kelima bank itu, yakni BRI, BNI, BTN, Bank Mandiri dan BSI akan mendapatkan dana dengan jumlah berbeda dari total Rp 200 triliun dana saldo anggaran lebih (SAL), yang ditarik dari Bank Indonesia itu.
Tapi bunga yang ditetapkan Menkeu Purbaya rupanya cukup besar, yakni 4 persen - meski masih di bawah suku bungan BI yang sebesar 5 persen.
Sekedar pembanding, Menkeu sebelumnya Sri Mulyani Indrawati juga mengalirkan duit pemerintah ke bank-bank Himbara untuk keperluan modal Koperasi Merah Putih tetapi dengan bunga lebih rendah, yakni 2 persen.
“Kemarin saya janji akan menambahkan Rp200 triliun ke perbankan. Ini sudah diputuskan. Siang ini disalurkan dan sore sudah masuk,” kata Purbaya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Jumat.
Meski demikian Purbaya mewanti-wanti bank-bank penerima untuk tidak menggunakan dana tersebut untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) karena tujuan utamanya adalah mendorong sektor riil.
Ia mengingatkan duit yang dititipkan di bank-bank BUMN tersebut tidak gratis, tapi dikenakan bunga hingga 4 persen.
“Kalau bank enggak pakai, dia rugi sendiri karena ada cost (biaya) sekitar 4 persen. Kalau bank enggak mengeluarkan kredit, kan mereka harus bayar uang biaya itu. Mereka pasti akan berpikir keras untuk menyalurkan dana itu,” ujar Purbaya.
Selain itu Purbaya mengaku tidak menetapkan mekanisme resmi pengawasan, namun yakin bank akan menyalurkan dana pemerintah tersebut.
Baca Juga: Kerja Cepat, Besok Menteri Purbaya Salurkan Rp 200 Triliun ke 6 Bank Termasuk BSI
Adapun besaran dana yang diterima kelima bank tersebut berbeda-beda. BRI, BNI dan Mandiri menerima sebesar Rp 55 triliun; BTN menerima Rp 25 triliun dan BSI sebesar Rp 10 triliun.
Purbaya menjelaskan dana yang disalurkan ke BSI lebih kecil dibandingkan empat bank lainnya mengingat ukuran bank yang juga relatif lebih kecil.
Namun, BSI tetap dilibatkan lantaran menjadi satu-satunya bank yang memiliki akses penyaluran pembiayaan di Aceh.
“Supaya dananya bisa juga dimanfaatkan di Aceh,” tambah dia.
Penempatan uang dilakukan dalam bentuk Deposito On Call konvensional/syariah dengan mekanisme tanpa lelang. Menurut Purbaya, tidak ada pengaturan tenor untuk penyaluran kredit ini.
“Uang pemerintah biasanya ditaruh di Bank Indonesia (BI), yang perbankan tidak bisa akses. Kalau kita pindahkan sebagian, pemerintah nggak bisa belanja pun perbankan bisa akses dan ekonomi bisa jalan. Jadi, nggak harus ada tenor. Bisa kita geser, bisa diambil kapan pun karena On Call,” tutup Purbaya.
Berita Terkait
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
Pemerintah Suntik Rp200 T ke 6 Bank Nasional, Ini Rincian Lengkapnya
-
Ekonom UI Kritik Rencana Suntikan Rp200 T ke Bank: Salah Sasaran, Masalahnya Lemahnya Permintaan
-
Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun ke Bank, Menko Airlangga: Pasar Akan Bergairah!
-
Gaya Blak-blakan Menkeu Purbaya Dapat Dukungan Tantowi Yahya
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Menkeu Purbaya Pede IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun, Bos BEI: Sebuah Keniscayaan!
-
Bank Jago Torehkan Laba Bersih Rp 199 Miliar di Kuartal III-2025, Melesat 132 Persen
-
Bos BEI: Dalam 2 Tahun Tak Ada BUMN Maupun Anak Usaha yang IPO
-
Kemenperin Sebut Penyeragaman Kemasan Rokok Berisiko Jadi Hambatan Perdagangan
-
Menko Zulhas Akui Minta Bantuan TNI Berantas Tengkulak Ditingkat Petani
-
BEI: IHSG Telah Melonjak 16,83 Persen dari Akhir Tahun 2024
-
ADRO Masuk Key Call List UBS: Target Harga Saham Diproyeksi Naik 49 Persen
-
Soroti Listrik di Daerah 3T, Bahlil: Nasionalisme Masyarakat Jangan Berkurang!
-
Anak Menteri Keuangan Viral Lagi Usai Memprediksi Krisis Ekonomi Global: Siapkan Bitcoin dan Emas!
-
Purbaya Wanti-wanti Himbara Soal Penyaluran Dana Rp200 T: Jangan ke Konglomerat!