Suara.com - Ekonom dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) mengkritisi kebijakan pemerintah yang berencana menyuntikkan dana Rp200 triliun ke sektor perbankan. Menurutnya, langkah ini tidak akan efektif karena akar masalah ekonomi saat ini bukanlah kurangnya likuiditas, melainkan lemahnya permintaan dari masyarakat dan dunia usaha.
Kritik ini disampaikan oleh Jahen F. Rezki, Associate Director LPEM UI, dalam sebuah diskusi virtual pada Jumat (12/9/2025).
"Kebijakan yang baru-baru ini diperkenalkan oleh Pak Purbaya [Menteri Keuangan], menurut saya itu bukan [solusi] untuk akar masalah yang kita hadapi saat ini," kata Jahen.
"Jika Anda hanya menyuntikkan uang ke sektor perbankan, sementara tidak ada yang mau meminjam, maka sektor perbankan kemungkinan besar akan menggunakan uang itu untuk membeli surat utang pemerintah lagi," jelasnya.
Akar Masalah: Lapangan Kerja Berkualitas Rendah
Jahen menjelaskan bahwa lemahnya konsumsi masyarakat terjadi karena mayoritas lapangan kerja yang tercipta berada di sektor bernilai tambah rendah dengan gaji yang kecil.
"Kita tidak menciptakan lapangan kerja yang cukup baik. Dalam dekade terakhir, lebih banyak pekerjaan tercipta di sektor jasa bernilai tambah rendah, yang gajinya sangat kecil. Oleh karena itu, kita tidak melihat adanya peningkatan konsumsi," ujarnya.
Selain itu, ia menyoroti maraknya praktik korupsi dalam proses perizinan yang kini bahkan menjerat perusahaan-perusahaan besar.
"Saat ini, 60 persen perusahaan besar harus membayar suap untuk mendapatkan izin. Dulu ini hanya terjadi pada usaha kecil dan menengah, sekarang bahkan 'ikan besar' pun harus membayar lebih untuk bisa berbisnis," ungkapnya.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun ke Bank, Menko Airlangga: Pasar Akan Bergairah!
Dampaknya, pertumbuhan investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) anjlok tajam.
"Pertumbuhan FDI negatif, 7 persen lebih rendah dibandingkan sebelumnya," kata Jahen.
Ia pun mendesak pemerintah untuk memfokuskan dana ke sektor-sektor produktif yang mendorong pertumbuhan jangka panjang, bukan sekadar program populis.
"Pemerintah perlu merealokasikan dana ke sektor yang lebih produktif... seperti infrastruktur, modal manusia, dan transisi hijau, alih-alih untuk transfer populis," tegasnya.
Menutup pernyataannya, Jahen mengingatkan bahwa pergantian menteri saja tidak cukup untuk menyelesaikan masalah jika kebijakannya tidak berubah.
"Anda bisa mengganti menteri, tetapi jika kebijakan intinya sama, reaksi masyarakat akan tetap sama. Jika menteri baru tidak bisa menyelesaikan masalah pelemahan ekonomi dan tingginya biaya hidup, maka tidak akan ada yang berubah," pungkasnya.
__________________________________________
Reporter Magang: Maylaffayza Adinda Hollaoena
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bakal Beri Subsidi Gaji untuk Pekerja Bergaji di Bawah Rp10 Juta!
-
Promo Voucher Potongan Rp5.000 Alfamart: Stok Minyak Goreng Aman Sampai Akhir Bulan!
-
Sudah 5 Hari, 7 Pekerja Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport
-
Bekasi Bakal Punya Kawasan Pergudangan Modern SPIN, Luas Capai 27 Hektare
-
Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun ke Bank, Menko Airlangga: Pasar Akan Bergairah!
-
Berburu DANA Kaget: Taktik Jitu Dapat Link Aktifnya, Buruan Klik di Sini
-
Saldo DANA Kaget Hari Ini Rp 289 Ribu, Bisa Digunakan Untuk Persiapan Malam Minggu
-
Indomaret Bikin Masakan Makin Hemat dan Lezat: Banjir Promo Minyak Goreng Minggu Ini!
-
Sensasi Promo Super Bowl Hokben: Weekend Auto Asyik
-
BRI dan MedcoEnergi Kolaborasi: Dorong Ekonomi Kerakyatan Lewat UMKM