-
IHSG dibuka menguat, namun kemudian berbalik melemah
-
Pasar saham global dan Asia bergerak variatif pada perdagangan
-
Saham teknologi tertekan pernyataan The Fed Jerome Powell
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka langsung bergerak menuju ke level tertinggi pada perdagangan, Rabu, 24 September 2025. IHSG menguat ke level 8.161.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.07 WIB, IHSG justru merorot 8.116 atau turun 0,10 persen,
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 3,71 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 2,91 triliun, serta frekuensi sebanyak 312.000 kali.
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 231 saham bergerak naik, sedangkan 259 saham mengalami penurunan, dan 467 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, ARTA, BNLI, BREN, BRIS, COIN, DNET, DSSA, EMAS, INCO, INDX, JARR, LPLI.
Sementara saham-saham yang terdaftar top Looser di perdagangan waktu itu diantaranya, AMMN, ANTM, ARKO, BYAN, GGRM, HEXA, INKP, INTP, LIFE, PANI, PTRO, SGRO.
Proyeksi IHSG
IHSG ditutup menguat 1,06 persen pada perdagangan Selasa (23/9/2025), didorong oleh aksi beli asing dengan nilai net buy mencapai Rp 451 miliar. Saham yang paling banyak dikoleksi asing di antaranya BBCA, BRMS, BUMI, ASII, dan ARCI.
Meski demikian, analis BNI Sekuritas memperingatkan potensi koreksi pada perdagangan hari ini, Rabu (24/9). Secara teknikal, level support IHSG diperkirakan berada di 8.000–8.050, sementara area resistensi berada di 8.150–8.200.
Baca Juga: IHSG Hari Ini Potensi Koreksi Usai Meroket, Sentimen Global Mendukung Namun Waspada
Dari sisi global, bursa Wall Street ditutup melemah usai menyentuh rekor tertinggi. Sentimen tertekan pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang menyebut bank sentral perlu menyeimbangkan risiko inflasi dengan pelemahan pasar tenaga kerja.
Nasdaq memimpin pelemahan dengan turun 0,95 persen, diikuti S&P 500 yang melemah 0,55 persen dan Dow Jones turun 0,19 persen.
Saham teknologi seperti Nvidia anjlok 2,8 persen setelah sehari sebelumnya mengumumkan rencana investasi jumbo USD 100 miliar di OpenAI. Sementara itu, saham Amazon, Microsoft, dan Apple juga ikut terkoreksi.
Di sisi lain, saham Boeing naik 2 persen setelah mendapatkan pesanan baru senilai lebih dari USD 8 miliar dari Uzbekistan Airways, membantu menahan penurunan indeks Dow.
Bursa Asia bergerak mixed pada perdagangan Selasa. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,51 persen, sedangkan ASX/S&P 200 Australia menguat 0,40 persen. Sebaliknya, Hang Seng Hong Kong turun 0,70 persen dan Shanghai Composite melemah 0,18 persen di tengah ancaman Topan Super Ragasa.
Pasar Jepang libur nasional, sementara Singapura melaporkan inflasi melandai menjadi 0,9 persen YoY pada Februari, turun dari 0,8 persen di Januari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Mengapresiasi Inovasi: Energi Penggerak Menuju Indonesia Emas 2045
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi