-
Saham DADA meroket hampir 2.000 persen didorong Vanguard Group.
-
Vanguard diproyeksikan mengincar valuasi hingga USD 100 miliar untuk DADA.
-
Analis sebut saham DADA bisa menuju Rp230.000 asalkan investor sabar.
Suara.com - Saham, PT Diamond Citra Propertindo Tbk. (DADA) melonjak deras akhir-akhir ini. Bahkan, emiten properti ini harga sahamnya meroket hampir 2.000 persen.
Saham DADA pada perdagangan Kamis (25/9/2025) ditutup naik 9,46 persem ke level 149. Sedangkan, saham DADA telah melesat 1.762,5 persen di sepanjang tahun dengan berada di level Rp 149 per lembar saham.
Melejitnya harga saham itu tak lepas dari kabar pencaplokan saham DADA oleh Vanguard Group, manajer investasi raksasa asal Amerika Serikat.
Analis Pasar Modal Rendy Yefta menilai Vanguard melihat peluang besar di Indonesia, setelah pemerintahan baru meluncurkan kebijakan bagus, yaitu menggelontorkan Rp 200 triliun dana yang sebelumnya mengendap di Bank Indonesia ke sektor riil melalui bank-bank pemerintah.
Likuiditas besar ini otomatis akan mengalir deras ke sektor properti, memicu pembangunan dan pertumbuhan ekonomi domestik.
Dalam kabar tersebut, Vanguard diproyeksikan mengincar valuasi hingga USD 100 miliar untuk DADA. Dengan jumlah saham beredar 7,4 miliar lembar, maka kapitalisasi pasar USD 100 miliar ditambah saham yang beredar sebesar 7,4 miliar lembar, sehingga valuasinya adalah USD 13,5 per lembar.
Jika dikonversi ke rupiah, inilah yang menghasilkan angka Rp 230.000 per lembar saham DADA.
"Namun, perjalanan menuju Rp230.000 tidak akan mulus. Investor harus siap menghadapi kenaikan ekstrem yang berujung suspend bursa 1–3 kali, status Full Call Auction (FCA) yang akan menguji kesabaran investor; serta koreksi tajam yang seringkali membuat ritel panik dan menjual terlalu cepat. Padahal, kuncinya sederhana: sabar. Saham ini butuh waktu, ibarat lari marathon, bukan sprint. Yang kuat menahan ujian mental akan jadi pemenang besar di akhir perjalanan," ujarnya Rendy seperti dikutip, Jumat (26/9/2025).
Rendy Yefta memandang skenario besar ini sudah mulai berjalan. Hal ini setelah, pemeganf saham pengendali perlahan mulai melepas saham agar saham untuk masyarakat atau free float semakin besar.
Baca Juga: IHSG Sentuh 8.071 di Sesi 1, Ini Saham-saham paling Banyak Dibeli Investor
Kemudian, adanya pembagian dividen mulai dipersiapkan, sehingga menarik institusi global. Selain itu, RUPS strategis diarahkan untuk melepas DADA dari status FCA.
"Saham DADA menuju Rp230.000 bukan hal mustahil. Dengan kebijakan pemerintah baru yang radikal, aliran dana asing melalui proxy Jepang, dan strategi akumulasi Vanguard, skenario ini bisa menjadi kenyataan," katanya.
Sebagai informasi, berhasil membukukan kenaikan pendapatan pada semester I/2025 sebesar 41,4 persen menjadi Rp 5,4 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 3,82 triliun. Alhasil laba bersih emiten berkode saham DADA ini berhasil naik lebih dari 3 kali lipat atau 206,6 persen pada 6 bulan pertama tahun 2025.
DADA merupakan perusahaan pengembang properti (developer) yang bergerak di wilayah Jabodetabek. Perseroan membangun produk-produk residential seperti rumah tapak (cluster), apartemen, aparthouse, low-rise dan high-rise building, serta kompleks ruko.
Melalui keterbukaan informasi, Manajemen DADA menyampaikan bahwa harga sahamnya mulai bergerak naik dari kisaran Rp7 per lembar, hingga per 25 September 2025 berada di level Rp149 per lembar. Bahkan pada awal September, antrean beli (bid) mencapai lebih dari 12 juta lot.
Direktur PT Diamond Citra Propertindo, Bayu Setiawan, mengungkapkan terjadinya fluktuasi harga merupakan hasil dari mekanisme pasar yang dinamis, dipengaruhi oleh dinamika permintaan dan penawaran. Perseroan juga berkomitmen untuk memberikan informasi yang transparan dan akurat kepada para investor, agar mereka dapat mengambil keputusan investasi yang tepat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Tutup Tahun, 7 Bank RI Tumbang
-
Purbaya Pakai Uang Korupsi Sitaan Kejagung Rp 6,6 Triliun buat Tambal Defisit APBN