- Harga Bitcoin (BTC) mengakhiri pekan terburuk ketiga tahun ini dengan pelemahan lebih dari 5% dan gagal menembus level psikologis $110.000.
- Tekanan pasar didorong oleh jatuhnya tempo opsi Bitcoin senilai $17 Miliar dan pergerakan agresif whales yang mengontrol likuiditas di zona $105K–$120K.
Suara.com - Tren harga Bitcoin (BTC) mencatat akhir pekan yang sulit, menandai penurunan lebih dari 5% pada Minggu (28/9) dan Senin (29/9/2025) dini hari.
Kinerja ini menjadikan periode tersebut sebagai pekan terburuk ketiga tahun ini, terutama karena BTC terus berjuang dan gagal menembus level kunci US$110.000.
Pada pantauan pagi ini, harga Bitcoin berada di sekitar $112.134, menunjukkan konsolidasi meskipun masih berada dalam tekanan.
Kinerja lesu ini sejalan dengan reputasi periode akhir September sebagai salah satu musim terlemah dalam setahun, diperburuk oleh beberapa katalis kunci yang menekan pasar.
Salah satu pemicu utama yang memperburuk tekanan adalah jatuh tempo opsi Bitcoin dengan nilai fantastis, $17 Miliar. Jatuh tempo ini memicu terciptanya max pain price (harga di mana kerugian pemegang opsi terbesar) yang ditetapkan tepat di level $110.000.
Dikutip via BNC, analis Caleb Franzen menyoroti bahwa harga Bitcoin telah anjlok di bawah Exponential Moving Average (EMA) seratus hari.
Untuk mempertahankan tren bullish jangka menengah, BTC harus mampu bertahan di atas titik terendah signifikan sebelumnya yang tercatat di $107.252 pada 1 September.
Pergerakan BTC saat ini mencerminkan pergerakan harian minimal dalam fase konsolidasi. Para pengamat pasar mencatat bahwa BTC berputar-putar di antara $110.000 dan $115.000 sepanjang akhir September 2025.
Analis Merlijn The Trader menunjukkan bahwa whales (investor besar) secara efektif mengendalikan rentang harga $105.000–$120.000.
Baca Juga: Pasar Kripto Kembali Panas Jelang Keputusan The Fed
Likuiditas jual terpusat di US$120.000, sementara likuiditas beli berada di $105.000. Pola ini mengindikasikan bahwa pergerakan pasar sangat didikte oleh investor besar.
Sebuah studi dari Journal of Financial Markets (2023) bahkan mencatat bahwa sekitar 68% volatilitas mata uang kripto dapat dikaitkan dengan pergerakan whale.
Level Kritis yang Harus Diawasi Investor
Secara teknikal, momentum pasar didominasi oleh sentimen bearish jangka pendek karena harga Bitcoin berada di bawah Simple Moving Average (SMA) 50-hari dan baru saja jatuh di bawah 100-hari Moving Average ($113.400).
Analis BitBull memperingatkan bahwa menembus di atas $111.972 sangat krusial untuk memulihkan momentum bullish. Jika gagal merebut kembali level tersebut, BTC akan terjebak dalam fase "chop zone" atau konsolidasi menyamping.
Adapun level harga yang perlu diwaspadai investor adalah: Support terdekat terlihat di $107.000, sementara level dukungan utama berikutnya berada di $105.100.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak
-
Viral di Medsos, Kemenkeu Bantah Purbaya Jadi Otak Penyitaan Duit Korupsi Konglomerat
-
Pemerintah Putuskan Impor Garam Industri 1,1 Juta Ton, Buat Apa?
-
Mandiri Inhealth Telah Bayarkan Klaim Rp 3,9 Triliun Hingga November 2025