Suara.com - Selama 27 tahun hadir dalam semangat “Sinergi Majukan Negeri”, Bank Mandiri kembali menegaskan peran sebagai mitra strategis Pemerintah dalam mencetak generasi emas Indonesia. Konsistensi ini diwujudkan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Mandiri Peduli Sekolah untuk menghadirkan lingkungan belajar yang layak, aman, dan inspiratif bagi para pelajar di Tanah Air.
Sebagai langkah konkret, mengawali bulan Oktober 2025, Bank Mandiri Region III/ Jakarta 1, Region IV/ Jakarta 2, dan Region V/ Jakarta 3 akan memperkuat sarana dan prasarana di 6 (enam) sekolah di wilayah Jabodetabek. Renovasi meliputi pengecatan ruang kelas, peremajaan fasilitas belajar, serta penyediaan pojok baca di tiap sekolah. Secara nasional, Mandiri Peduli Sekolah dilaksanakan di 27 sekolah dasar hingga menengah yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Corporate Secretary Bank Mandiri Bapak M. Ashidiq Iswara mengatakan, kehadiran ini menjadi bukti konsistensi Bank Mandiri dalam mendukung lahirnya generasi muda yang sehat, cerdas, dan berkarakter. “Selama lebih dari dua dekade hadir di tengah masyarakat, kami percaya pendidikan adalah kunci utama untuk mencetak generasi emas Indonesia. Melalui program Mandiri Peduli Sekolah, kami ingin menghadirkan ruang belajar yang nyaman dan layak, agar semangat anak-anak dalam meraih cita-cita terus tumbuh,” ujarnya dalam keterangan resminya, Sabtu (27/9).
Uniknya, pada inisiatif tahun ini, setiap pojok baca akan diisi dengan koleksi buku hasil donasi karyawan Bank Mandiri atau Mandirian. Kehadiran Mandiri Peduli Sekolah sekaligus menjadi wujud nyata kepedulian Bank Mandiri dalam mendukung tercapainya prioritas Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam membangun masa depan generasi muda Indonesia.
“Dengan semangat sinergi majukan negeri, kami meyakini pendidikan adalah pondasi utama untuk menciptakan generasi yang berkarakter, percaya diri, dan mampu berkontribusi untuk bangsa, sekaligus mendorong peningkatan kualitas manusia Indonesia secara keseluruhan,” ungkapnya.
Bank Mandiri menyasar sekolah-sekolah yang masih dalam proses peningkatan kualitas fasilitas belajar, sehingga dukungan yang diberikan dapat dirasakan secara optimal. Kondisi ini, kata dia, mencakup ruang kelas dengan ventilasi dan pencahayaan terbatas, laboratorium dan perpustakaan yang masih digabung, hingga fasilitas sanitasi yang membutuhkan perbaikan.
Bank Mandiri berharap melalui dukungan tersebut proses belajar mengajar di sekolah-sekolah dapat berlangsung lebih nyaman dan efektif. Adapun, kick off program Mandiri Peduli Sekolah digelar serentak di 27 sekolah pada 12 kantor wilayah Bank Mandiri pada Sabtu (27/9) di seluruh Indonesia, dengan SMP Islam Al Isra Kota Jakarta Barat, SD Islam Terpadu Al Ummah Kota Tangerang Selatan, SMP Yayasan Srikandi Kota Jakarta Timur, SMK Bina Nusa Kabupaten Bekasi, UPTD SDN Limo 2 Kota Depok, dan MIS Tarbiyatul Falah Kabupaten Bogor, sebagai bagian dari pelaksanaan Mandiri Peduli Sekolah.
Ia menegaskan, program ini tidak berhenti pada seremoni, melainkan dilanjutkan dengan pendampingan dan pemeliharaan fasilitas sekolah secara berkelanjutan. “Langkah ini menjadi bagian dari kontribusi Bank Mandiri dalam mendukung program pemerintah membangun pendidikan yang lebih merata dan berkualitas,” ungkapnya.
Lebih lanjut, program Mandiri Peduli Sekolah ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya dalam misi membangun sumber daya manusia unggul melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan. Dengan menghadirkan lingkungan belajar yang lebih layak, Bank Mandiri menegaskan dukungannya terhadap lahirnya generasi emas Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter.
Baca Juga: Terpopuler: Berapa SPP di Sekolahnya Gibran? Sehari 10 Ribu Masih Bisa Nabung
“Bagi Bank Mandiri, keberlangsungan program ini tidak lepas dari sinergi dengan pemerintah dan kontribusi aktif karyawan. Kolaborasi ini akan terus kami perkuat sebagai bagian dari strategi perseroan untuk menghadirkan dampak sosial yang berkelanjutan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pembangunan generasi muda yang unggul,” pungkasnya. ***
Berita Terkait
-
Terpopuler: Berapa SPP di Sekolahnya Gibran? Sehari 10 Ribu Masih Bisa Nabung
-
Sekolah Membunuh Rasa, Lalu Apa Kabar Kreativitas Kita?
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
Remaja Main Game Lebih Lama dari Waktu Sekolah, Pakar Ingatkan Resiko
-
Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani