Bisnis / Inspiratif
Selasa, 30 September 2025 | 22:15 WIB
Pelayanan prima BCA Syariah untuk berbagai kebutuhan keuangan nasabah
Baca 10 detik
  • BCA Syariah melalui layanan digital BSya berperan sebagai ekosistem terintegrasi yang menjembatani kebutuhan efisiensi modern dengan prinsip-prinsip syariah, menawarkan solusi keuangan yang halal.

  • Strategi digital ini membuahkan pertumbuhan pengguna yang impresif (melonjak 220% YoY per Juni 2024) dan menjadi motor akuisisi nasabah baru (menyumbang 38% pembukaan rekening online), didukung oleh ledakan transaksi QRIS (naik 119% YoY).

  • Aplikasi BSya menyediakan fitur Islami yang holistik, seperti manajemen Haji terpadu (SISKOHAT), ekosistem ZISWAF, instrumen ibadah, dan pengajuan pembiayaan emas murabahah langsung dari aplikasi, di tengah kinerja finansial yang solid (laba bersih tumbuh 19,5% YoY pada 2024).

Resonansi pasar juga terlihat dari volume transaksi. Per Juni 2025, transaksi via BSya tumbuh 20,1% YoY. Ledakan transaksi QRIS yang meroket hingga 119% YoY menjadi testamen bahwa BSya telah meresap ke dalam denyut nadi transaksi harian masyarakat, sementara pertumbuhan BI-Fast sebesar 14,6% YoY menegaskan perannya dalam transaksi bernilai lebih besar.

Fondasi dari pertumbuhan ini adalah basis nasabah BCA Syariah yang terus menguat, mencapai 658.000 rekening pada Maret 2025.

Inovasi Holistik: Simbiosis Transaksi Halal dan Ketenangan Spiritual

Di balik catatan mewah yang dibahas sebelumnya, "ruh" BSya yang sesungguhnya ada pada simbiosis antara teknologi finansial mutakhir dengan fitur-fitur yang memudahkan nasabah.

Kemudahan membuka rekening secara daring menjadi gerbang awal, selaras dengan tuntutan efisiensi gaya hidup, sekaligus menunjukkan komitmen BCA Syariah untuk senantiasa memudahkan nasabah.

Bukti komitmen ini tertuang dalam integrasi fitur-fitur Islami yang holistik, seperti:

  • Manajemen Haji Terpadu: Melalui integrasi dengan SISKOHAT Kemenag, nasabah dapat membuka Tabungan Haji iB dan memperoleh nomor porsi haji secara instan langsung dari aplikasi. Kemudahan ini terbukti mendorong pertumbuhan rekening Tabungan Haji hingga 21% YoY per Agustus 2025.
  • Ekosistem Filantropi Digital (ZISWAF): BSya mengubah kewajiban Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf menjadi kebiasaan yang mudah, bahkan menanamkan opsi autodebet zakat sejak pembukaan rekening.
  • Instrumen Ibadah Harian: Fitur jadwal salat dan penunjuk arah kiblat yang akurat menjadi kompas spiritual di mana pun nasabah berada.
  • Investasi Syariah Terintegrasi: Inovasi terbaru seperti pengajuan pembiayaan emas murabahah langsung dari aplikasi membuka akses investasi syariah yang mudah dan aman.

Rangkaian inovasi ini, yang diproteksi dengan sistem keamanan berlapis, menegaskan posisi BSya bukan sekadar sebagai bank di dalam genggaman, melainkan sebagai mitra dalam perjalanan ibadah.

Kinerja Finansial Jangkar Stabilitas

Di balik fasad digital yang inovatif, bersemayam fondasi keuangan yang kokoh. Kinerja BCA Syariah dari tahun ke tahun menunjukkan manajemen yang pruden dan strategi bisnis yang solid.

Baca Juga: Ramalan Keuangan Zodiak 25 September 2025, Cek Kondisi Dompet dan Peluang Rezeki Hari Ini

Pada 2023 lalu, laba bersih tumbuh impresif 30,8% YoY mencapai Rp153,8 miliar. Momentum ini berlanjut pada 2024, di mana laba bersih kembali tumbuh 19,5% YoY menjadi Rp183,7 miliar.

Pertumbuhan ini ditopang oleh fundamental yang sehat, dengan total aset per 2024 mencapai Rp16,6 triliun (naik 15%), Dana Pihak Ketiga (DPK) meroket 20,3% menjadi Rp13,2 triliun, dan penyaluran pembiayaan tumbuh 18,9% menjadi Rp10,7 triliun.

Kualitas aset yang terjaga dengan baik menjadi bukti nyata dari manajemen risiko yang cermat.

BCA Syariah terus berada di trek yang benar pada awal tahun ini. Laba bersih usaha yang lahir pada 5 April 2010 ini mencapai Rp100 miliar, tumbuh 12% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan pembiayaan sebesar 18,2% menjadi Rp11,3 triliun dan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 24,2% menjadi Rp14,0 triliun.  

Pembiayaan pada tahun ini juga mencapai Rp11,3 triliun (naik 18,2% YoY). Catatan gemilang ini didukung pertumbuhan pembiayaan yang didominasi segmen komersial dan peningkatan pembiayaan konsumer, terutama pembiayaan emas.  

Load More