-
OJK imbau investor muda pahami instrumen saham, jangan ikut-ikutan tren.
-
Investasi sebaiknya sesuai kemampuan finansial dan tidak menggunakan utang.
-
Pilih investasi yang legal dan logis untuk hindari risiko kerugian
Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta calon investor yang memilih investasi saham agar memahami instrumen yang dipilih.
Lantaran, banyak yang berinvestasi di saham dikarenakan mengikuti tren.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan, banyak anak muda hanya ikut-ikutan memilih investasi saham yang sedang mengikuti tren.
Padahal, itu membuat investor muda bakal cepat mendapatkan kerugian, dikarenakan tidak mengerti instrumen investasi yang dipilih
"Saat ini, banyak sekali anak muda yang tergoda untuk berinvestasi hanya karena ikut-ikutan atau FOMO, Fear of Missing Out. Padahal setiap orang sebaiknya mempelajari instrumen investasi dengan cermat," katanya dalam kuliah umum di Aceh secara virtual, Jumat (3/10/2025).
Menurut dia, memilih instrumen investasi yang sesuai dengan kemampuan finansial dan juga mencermati profil risikonya. Sebab, bisa memastikan keberhasilan dalam jangka panjang.
"Selain itu, penting juga untuk berinvestasi sesuai kemampuan. Jadi jangan semua apa yang ada itu diinvestasikan, tetapi harus kita bagi-bagi sesuai dengan kemampuan," ungkap dia.
Inarno Djajadi juga mengingatkan agar investasi yang dipilih jangan diawali dengan utang.
Hal itu bisa membuat instrumen investasi akan mendapatkan bunga tinggi hingga berujung kerugian.
Baca Juga: Geger Pasar Modal! Saham DADA Dilirik 'Raksasa' Investasi Global
"Jangan dilandaskan dengan berutang. Ini harus betul-betul dihindari. Karena sesungguhnya investasi terbaik adalah investasi yang benar-benar mampu kita jalani dengan nyaman dan tanpa memikirkan, ya kalau misalnya utang tentunya kita mikir bunga-bunganya ada kalanya," bebernya.
Dia pun menambahkan bahwa investasi yang aman menggunakan prinsip 2 L yaitu legal dan logis.
Hal itu bisa membuat keuntungan didapatkan dan mendapatkan imbal hasil sesuai dengan investasi yang dipilih.
"Kenapa logis? Pastikan bahwa keuntungan atau imbal hasil yang dijanjikan itu masuk akal dan realistis. Jangan kita ngambil berdasarkan janji-janji manis dengan janji return yang sangat tinggi," tandasnya.
Berita Terkait
-
Semangat Generasi Muda untuk Keuangan Syariah yang Lebih Cerdas dan Halal dalam Nushafest 2025
-
Sahamnya Terbang Hampir Tembus Rp 100, Bos Garuda Indonesia: Lazim
-
Gen Z Ogah Jadi Akuntan, Masa Depan Profesi di Ujung Tanduk
-
IHSG Bergerak Dua Arah di Perdagangan Selasa Pagi
-
Dugaan Korupsi Akuisisi Saham PT Saka Energi, Kejagung Telah Periksa 20 Saksi
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya